BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 1.1 Latar Belakang
Komputer merupakan alat modern
yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari mengerjakan pekerjaan kantor, multimedia, bahkan hiburan. Akhir-akhir ini perkembangan komputer
semakin berkembang dan masih akan terus berkembang tanpa batas. Kita sebagai
manusia mau tidak mau
harus mengikuti perkembangan kemajuan teknologi khususnya
bidang komputerisasi agar kita tidak termakan oleh alat yang kita buat sendiri.
Kumpulan lagu-lagu yang
sebelumnya hanya dapat didengarkan melalui media kaset atau piringan hitam,
saat ini sudah mulai dikemas dalam bentuk compact
disk (CD) yang dapat didengarkan dengan menggunakan komputer multimedia.
Belum lagi perkembangan teknologi komputer di bidang kesehatan yang maju sangat
pesat untuk membantu diagnoss penyakit dan proses
penyembuahnnya, dan masih banyak lagi
bidang-bidang kehidupan manusia yang saat ini sudah menggunakan peralatan
komputer.
Ditengah kemajuan komputer apakah kita ketahui perkembangan perangkat
kerasnya (hardware), dan salah satu
perkembanggannya adalah output device
atau disebut juga perangkat keluaran dan
tentunya penting bagi kita untuk mengetahuimya agar kita bisa mengikuti
perkembangan tersebut dan dalam melakukan pembeliannya kita bisa membeli dengan
teliti serta menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Atas dasar itulah kami
menyusun makalah ini. Didalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan
perangkat keras hardware terutama
pada output device.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka rumusan
masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
gambaran umum mengenai sistem output
device ?
2. Apa saja alat yang termasuk kedalam sistem
output device ?
1.3 Tujuan
Dari
rumusan masalah tersebut, maka tujuan masalah pada
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum
mengenai sistem output
device.
2. Untuk
mengetahui apa saja alat yang termasuk kedalam sistem output.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi alat output atau outpute device
Secara umum alat keluaran atau output device adalah peralatan yang
memberikan keluaran yang berguna untuk megetahui apakah sebuah pemrosessan
berjalan dengan benar atau tidak. Output yang dihasilkan dari pemroses dapat
digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol khusus), image
(dalam bentuk grafik atau gambar), suara, dan bentuk lain yang dapat dibaca
oleh mesin (machine-readable form).
Tiga golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia,
sedangkan golongan terakhir biasanya digunakan sebagai input untuk proses
selanjutnya dari komputer.
Peralatan output dapat berupa:
1. Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan
untuk mencetak tulisan dan image pada media keras seperti kertas atau film.
2. Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan
untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal
elektronik.
3. Drive device atau driver, yaitu alat yang digunakan
untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media
seperti magnetic disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi ganda,
sebagai alat output dan juga sebagai alat input.
Output bentuk pertama sifatnya
adalah permanen dan lebih portable
(dapat dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa ke mana-mana). Alat yang
umum digunakan untuk ini adalah printer,
dan alat microfilm, sedangkan output bentuk kedua dapat berupa video display,
flat panel, dan speaker dan, alat output bentuk ketiga yang
menggunakan media magnetic disk adalah disk
drive, dan yang menggunakan media magnetic tape adalah tape drive.
2.2Macam–macam Peralatan Output Device
2.2.1 Softcopy
Soft
copy device adalah alat yang dipergunakan untuk menampilkan tulisan (kata,
angka, karakter khusus, dan simbol-simbol) serta gambar dan grafik pada media
lunak (soft media) yang berupa sinyal
elektronik. Contoh : video display (monitor), speaker, Headphone.
1. Monitor
Monitor adalah salah satu jenis soft-copy device, karena keluarannya adalah berupa signal elektronik, dalam hal ini berupa gambar yang tampil di layar monitor. Gambar yang tampil adalah hasil pemrosesan data ataupun informasi masukan. Monitor memiliki berbagai ukuran layar seperti layaknya sebuah televisi. Tiap merek dan ukuran monitor memiliki tingkat resolusi yang berbeda. Resolusi inilah yang akan menentukan ketajaman gambar yang dapat ditampilkan pada layar monitor.
Berdasarkan
teknologi pembuatannya monitor terbagi menjadi CRT (Chatode Ray Tube) dan layar datar (flat panel display).
1)
Ukuran monitor
Ukuran
monitor didasarkan pada panjang diagonal dari area yang kita lihat. Monitor
mempunyai ukuran yang bervariasi 14”, 15”, 17”, 19”, 21”. Untuk laptop biasanya
layar yang digunakan berukuran 12,1” 13,3” 14,1”. Semakin besar ukurannya(dalam
inci) maka semakin luas gambar yang dapat ditampilkan pada monitor.
2)
Resolusi Monitor
Ukuran
resolusi ditentukan oleh jumlah piksel (berasal dari picture element) yang
merupakn titik terkecil pada tampilan dilayar bisa ditampung dalam
koordinat X dan Y (640x480, 800x600, atau 1024x768). Semakin besar
resolusi yang dimiliki monitor kualitas tampilan pada layarnya akan semakin
bagus. Berikut berbagai standar resolusi untuk monitor :
a.
CGA (Color Graphic
Adapter) Tipe monitor standar IBM yang mempunyai kualitas resolusi
rendah. Monitor ini hanya mampu menampilkan 4 warna dalam mode grafis.
b.
EGA (Enhanced Graphic Adapter) EGA
merupakan tipe monitor yang tingkatannya di atas CGA. Monitor ini mampu
menampilkan 16 warna dalam mode grafis.
c.
EPGA (Enchanced Professional
Graphic Adapter) Monitor ini mampu menampilkan 256 warna pada mode
grafis. Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau PGA.
d.
VGA (Visual Graphic Adapter) VGA
merupakan tipe monitor yang sekarang banyak digunakan. Gambar yang dihasilkan
mempunya warna sampai jutaan. Mode grafisnya tampak lebih nyata di
mata. Digunakan pada komputer 80386 dan 80486.
e.
SVGA (Super Visual
Graphic Array) dapat menghasilkan 16 juta warna. Biasa digunakan pada
monitor 14” dan 15”.
f.
XGA (Extended Graphic Array) memiliki
jumlah piksel 1024x768 dan dapat menghasilkan 65.536 warna. Lazim digunakan
pada monito 17” dan 19”.
g.
SXGA (Super Extended Graphic
Array) memiliki jumlah piksel C 1280x1024. Lazim digunakan pada
monitor 19” dan 21”. UXGA (Ultra Extended Graphic Array) memiliki
jumlah piksel 1600 x 1200.
3)
Dot
Pitch
Menunjukkan
jarak antara dua piksel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar pada monitor
akan semakin halus.
4)
Kecepatan Refresh ( Refresh Rate)
Menunjukkan
jumlah pemayaran ulang piksel per detik, sehingga tampilan piksel tetap jelas.
Semakin tinggi kecepatan refresh,
maka tampilan di layar akan terlihat semakin nyata. Kecepatan refresh
dinyatakan dalam satuan Hertz. Monitor yang baik minimal refresh 75Hz (
dalam 1 detik citra ditampilkan 75X).
5)
Interlaced
dan Noninterlaced
Interlaced Monitor
adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar melalui 2 tahapan.
Contonya pada televisi. Efek dari interlaced monitor adalah kerdip, sedangkan NonInterlaced adalah jenis monitor yang
menampilkan informasi dengan 1 tahapan.
6)
Kedalaman Warna
Adalah
jumlah bit yang dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah pixel,
menentukan banyaknya variasi warna yang dapat dihasilkan monitor.
7)
Jenis–Jenis Monitor
Menurut
bentuknya monitor dibedakan menjadi tiga, yaitu: monitor CRT, monitor LCD,
monitor plasma.
a.
Cathode Ray Tube (CRT)
CRT merupakan teknologi display yang dominan. CRT bekerja dengan
Melewatkan aliran electron dari ala tsemacam electron guna difokuskan, dan diarahkan kemedan magnet. Cahaya mengenai layar yang dilapisi fospor (phosphor-coatedscreen) yang kemudian diaktifkan oleh elektron sehingga berpencar. Monitor CRT bekerja dengan cara menggerakkan sorotan electron secara maju-mundur di balik layar. Setiap sorotan itu mengenai titik fosfor yang ada di tabung gelas monitor dan selanjutnya menerangi begitu banyak garis dari atas hingga bawah layar sehingga gambar dimunculkan.
Gambar 2.1 Monitor Cathode Ray Tube (CRT)
Kelebihan
Monitor CRT :
·
Warna lebih akurat dan tajam. Monitor
CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan aslinya. Karena alasan
inilah para desainer dan editor foto lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD.
Selain itu, gradasi warna pada monitor CRT masih lebih baik dibanding LCD.
·
Resolusi monitor ini fleksibel. Monitor
CRT dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa mengalami penurunan
kualitas gambar.
·
Perawatan mudah, jika rusak dapat di
servis. Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya
harus ekstra hati-hati. Selain itu, jika monitor CRT rusak masih dapat
diservis, sedangkan LCD rusak sudah pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT
lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari tangan pada displaynya
·
Bebas dead pixel, ghosting, dan viewing
angle. Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga
jelas-jelas tidak akan mengalami dead
pixel. Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD yang
bergantung pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal response
time, sehingga relatif bebas efek ghosting.
·
Harga lebih murah. Kelebihan dari segi
harga inilah yang membuat monitor CRT masih populer.
Kekurangan
Monitor CRT :
·
Konsumsi listrik. Monitor CRT
mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding
LCD pada ukuran inch yang sama.
·
Bergantung pada refreshrate. Agar mata tidak lelah mengunakan monitor CRT, gunakan refreshrate diatas 70hz.
Monitor CRT high end mampu menawarkan refreshrate hingga 120hz bahkan lebih.
Makin tinggi makin baik tentunya. Hal ini tidak berlaku bagi monitor LCD.
·
Radiasi lebih besar. Tidak dapat
dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding monitor
LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata, sehingga mata cepat lelah
atau bahkan membuat kepala pusing bagi yang sensitif.
·
Rentan distorsi, glare dan flicker. Ini
adalah masalah klasik bagi monitor
CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita menggambar lingkaran
dengan menggunakan coreldraw atau
software lain. Jika refreshrate terlalu rendah,
menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over
brightness).
·
Dimensi besar dan berat. Monitor CRT
memiliki ukuran yang besar dan berat,
sehingga tidak cocok untuk ruangan sempit, karena banyak makan tempat. Cukup
melelahkn jika monitor sering dipindah-pindahkan karena cukup berat.
b.
LCD (Liquid Crystal Display)
LCD dikenal sebagai monitor flat
atau latar data dengan resolusi rendah, yang memiliki kemampuan menampilkan warna sampai jutaan. LCD menggunakan persenyawaan cair yang mempunyai struktur molekul polar dan diapit oleh dua elektode yang transparan.
Liquid
Crystal Display (LCD) memiliki prinsip kerja yang sama dengan jam digital, yaitu sebuah lapisan tipis liquid cristal diapit oleh dua piringan gelas. Piringan gelas yang paling atas bersifat transparan dan terpolarisasi (polarized).
Piringan bagian bawah bersifat reflektif. Respon yang lambat dari Kristal mengakibatkan titik terang (flicker) pada layar tidak kelihatan. Intensitas pancaran cahaya yang rendah ditambah dengan sedikitnya flicker
menyebabkan LCD tidak melelahkan bagi mata dibandingkan dengan CRT.
Gambar 2.2 Monitor LCD
Kelebihan
Monitor LCD :
·
Konsumsi listrik rendah.
·
Tidak menghasilkan radiasi elektromagnet
yang mengganggu kesehatan.
·
Tidak menimbulkan efek kedipan (flicker free).
·
Area layarnya optimum karena tidak
termakan untuk bezel/frame.
·
Dimensinya tidak akan menyita ruangan
terlalu besar dan ringan untuk dijinjing.
·
Bentuknya stylish dan enak dilihat.
·
Sinyal gambar digital.
Kekurangan
Monitor LCD :
·
Harganya lebih mahal dibandingkan dengan
monitor CRT.
·
Kualitas gambar yang dihasilkan belum
sebaik monitor CRT.
·
Resolusi gambar yang dihasilkan lebih
rendah dibandingkan monitor CRT Sudut viewable-nya terbatas. Begitu kita
mengeset sudut pandang, gambar terlihat akan berubah di mata kita.
c.
Panel Layar Plasma (PDP)dan electroluminescent
Monitor plasma (atau lengkapnya adalah
monitor plasma gas) menggunakan gas untuk mengeluarkan cahaya. Teknologi pada
monitor ini kini diterapkan pada televisi datar berlayar lebar.
Monitor electroluminescent (EL) mengandung
bahan yang bercahaya manakala dialiri arus listrik. Sebuah pixel terbentuk pada
layar saat arus listrik dikirim ke perpotongan baris dan kolom yang sesuai.
Gambar 2.3 Monitor PDP
Kelebihan Monitor Plasma :
·
Menghasilkan
warna hitam yang lebih baik dari LCD TV.
·
Contrast rasio
yang tinggi (1:2.000.000).
·
Sudut pandang
lebih lebih lebar.
·
Refresh Rate dan Response Time yang cepat,
meminimalisir tampilan
gambar kabur.
·
Bentuk ramping.
Kekurangan Monitor Plasma :
·
Gambar diam yang
ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan
burning dan gambar berbayang.
·
Kualitas gambar
akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan
·
Harga relatif
mahal.
·
Memiliki ukuran
pixel pitch yang besar.
·
Memiliki bobot
yang sangat besar.
·
Konsumsi daya
dan operasional suhu yang tinggi.
·
Cell plasma
untuk perwakilan tiap pixel gambar hanya memiliki fungsion/off,
sehingga reproduksi warna jauh lebih terbatasi dibandingkan tipe CRT
ataupun
LCD.
2. Speaker
Speaker merupakan Soft Copy Device karena akan memberikan informasi dalam bentuk suara. Apabila
Anda mendengarkan lagu melalui komputer yang terhubung Internet dan terhubung
pada saluran pemancar radion online, maka unit keluaran yang diperlukan adalah speaker. Rentang frekuensi suara yang
mampu dihasilkan sistem speaker adalah diantara 20 Hz – 20 Khz dan itu adalah
sesuai dengan rentang fekuensi pada pendengaran manusia.
Gambar 2.4 Speaker
3. Headphone
Headphone
meruupakan merupakan Soft Copy
Device karena memiliki fungsi sama seperti speaker yaitu
mengeluarkan Suara namun dalam kapasita lebih kecil dibandingkan dengan speaker.
Cara Kerjanya, suara yang telah di input
melalui Microphone dikirim ke Soundcard Data
digital ini kemudian diolah/ diproses Oleh DSP (Digital Singnal Processing) yang bekerja dengan DAC (Data Analog
Converter), yang mengubah sinyal digital menjadi analog dan dikeluarkan melalui Headphones.
Gambar 2.5 Headphone
2.2.2
Hardcopy
Hardcopy
Alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada
media keras, misalnya kertas atau film. Hard copy device bersifat permanen dan lebih portabel
(dapat dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa kemana-mana). Contoh : printer dan alat mikrofilm.
1. Printer
Printer merupakan sebuah alat keluaran yang
menghasilkan suatu gambaran data tetap berupa cetakan. Printer adalah jenis hard-copy
device, karena keluaran hasil proses dicetak di atas kertas.
Berdasarkan teknologi pencetaknnya, piranti printer
dibagi menjadi:
1)
Impact
Printer
Impact printers
adalah jenis printer yang memaksa print heads untuk mentransfer tinta ke
media cetak dengan cara print heads
menekan tinta sampai menyentuh kertas, mirip dengan cara kerja mesin tik. Impact printer menggunakan print heads yang berisi sejumlah pin
metal. Beberapa print heads hanya
memiliki 9 pin untuk menghasilkan titik–titik yang akan membentuk karakter. Dan
sebagian printer memiliki 24 pin untuk menghasilkan resolusi yang lebih baik.
Selain itu jenis printer ini terbatas pada pencetakkannya yang bersifat monochrome dengan huruf tunggal pada
setiap waktu cetak. Beberapa type
dari impact printer antara lain:
a.
Dot
Matrix Printer
Jenis
printer Dot Matrix merupakan printer yang metode pencetakannya menggunakan
pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik titik yang saling
mengubungkan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil cetakan kurang halus dan
juga kurang bagus. Menurut
sejarahnya jenis printer dot metrix
ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan dicetak
dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24 pin dan
tentunya dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. Produsen printer jenis dot metrix
yang cukup terkenal adalah Epson,
dengan produknya Epson LX – 300, espson LX 800dll
Gambar
2.6 Dot
Matrix Printer
b.
Daisy
Wheel Printer
Tipe
dari printer yang menghasilkan huruf
yang kualitasnya cukup baik. Cara kerja printer ini sama seperti mesin tik. Daisy wheel adalah piringan yang terbuat
dari plastik atau logam dimana pada setiap ujung dari piringan ini terdapat
karakter-karakter.Untuk mencetak karakter, printer memutar piringan sampai
huruf yang diinginkan berhadapan tepat dengan kertas dan palu langsung
menghantam piringan, memaksa
karakter untuk menekan tinta, dan meninggalkan bekas tinta di kertas. Jenis
karakter dari printer ini bisa dirubah dengan cara mengganti daisy wheel.
Gambar
2.7 Daisy
Wheel Printer
2)
Non Impact Printer
Perbedaan dari Non Impact dengan impact
printer adalah printer jenis ini tidak menyentuh kertas untuk dapat
menghasilkan cetakan. Printer yang termasuk ke dalam kategori ini diantaranya: Inkjet Printer, line printer, Laser Printer, Thermal Printer, Multifungsi.
a.
Line Printer
Line printer merupakan printer
yang mempunyai kemampuan untuk mencetak satu baris (line) kata-kata dalam satu saat. kualitas huruf yang dihasilkan
oleh line printer tidaklah begitu istimewa jika dibanding dengan hasil dari
sebuah mesin ketik. Line printer memang
digunakan bukan untuk kualitas hurufnya, tetapi yang diperlukan adalah
kecepatannya dalam hal mencetak huruf baris demi baris. Line printer sanggup mencetak antara 300
hingga 6.000 line dalam satu menit (lpm) tergantung jenis dan merk printer.
Gambar 2.8 Line
Printer
b.
Laser Printer
Sebagian dari laser printer
bentuknya mirip dengan mesin fotokopi. Daya cetaknya juga cukup banyak bisa
mencapai lebih dari 10 lembar per menit. Kualitas hasil cetak laser printer pun
sangat bagus, sehingga mirip sekali dengan aslinya. Selain itu hasil cetakan
cepat kering, tetapi harga printer ini cukup mahal.
Pada mesin foto-copy, pemfokusan gambar dilakukan oleh silinder yang berputar, karena output yang dihasilkan sangat memuaskan, maka printer jenis laser jet
sangat cocok digunakan oleh percetakan.
Gambar 2.9 laser
Printer
c.
Thermal
Printer
Printer ini menggunakan kepala cetak yang
berisi jarum-jarum besi yang masing-masing dipanasi secara terpisah. Kertas
yang digunakan adalah khusus yang peka terhadap panas.
Jarum
besi yang dipanasi, bila diletakkan dekat dengan kertas yang peka panas
tersebut menyebabkan bentuk karakter akan terbakar di kertas. Thermal printer tidak dapat mencetak
bentuk yang berwarna.
Gambar 2.10 Thermal Printer
d.
Inkjet Printer
Jenis printer Ink-jet merupakan
jenis printer yang metode pencetakannya menggunakan tinta cair. hasil cetak
yang dihasilan oleh jenis printer Ink jet lebih bagus dan halus jika
dibandingkan dengan jenis printer dot metrix, jenis printer ink jet ini juga bisa
menghasilan hasil cetakan warna.
Pada
printer jenis Ink jet menggunakan teknologi dor on demand, yaitu dengan cara
menyemprotkan titik titik kecil tinta pada kertas melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil. teknologi lainnya yang
dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan menggunakan
panas. panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung tinta sehingga jika
semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle
yang ditentukan dan tercetak pada kertas. karena menggunakan tinta cairan hasil
cetaknya menunggu beberapa detik agar bisa kering. jenis printer ink jet ini
penempatan dan pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu
dengan menambahkan tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung
dengan selang kecil untuk dihubungkan pada bagian pencetak di mesin printer.
Gambar 2.11 Injek Printer
e.
Multifungsi
Printer All In One
atau disebut juga sebagai Printer
Multifungsi (Multifunctions Printer), merupakan jenis printer
yang digunakan untuk menggambarkan perangkat printer serbaguna (all in one/multifungsi), fungsinya bukan
lagi hanya sebagai alat cetak, tapi disematkan juga fungsi lain semisal scanner,
fax, telephone, atau lainnya. Secara sederhana, jenis printer ini akan mencukupi macam kebutuhan hanya dengan satu
prangkat.
Gambar 2.12 Printer Multifungsi
1.
Plotter
Plotter merupakan jenis printer yang dirancang secara
khusus guna menghasilkan output komputer yang berupa gambar ataupun grafik.
Dengan menghubungkan plotter pada sistem komputer, maka berbagai bentuk gambar
akan dapat disajikan secara prima. Landscape-arsitektur
banyak menggunakan plotter guna menghasilkan gambar landscape, potongan pohon, ataupun untuk membantu memvisualisasikan
efek dari segala kegiatan yang ada.
Gambar 2.13
Plotter
Jenis-jenis plotter
berdasarkan cara kerjanya:
Pada
prinsipnya plotter pena memiliki satu
pena atau sejumlah pena berwarna-warni untuk menggambar pada kertas atau
plastik transparan. Plotter pena tidak
membuat keluaran berbentuk pola titik-titik, tetspi dalam bentuk garis
kontinyu.
Gambar 2.14 Plotter Pena
b. Plotter Elektrostatis
Pada
plotter elektrostatis ini kertas
diletakkan pada tempat datar seperti meja, kemudian dibuat dengan prinsip kerja
seperti pada mensin foto kopi, yaitu dengan memberi tegangan listrik pada
kertas. Tegangan listrik tersebut yang akan menarik tinta untuk melekat pada
kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan pemanasan. Kualitas jenis plotter ini tidak sebagus plotter pena, tetapi kecepatannya lebih
tinggi.
Gambar
2.15 Plotter Elektrostatis
c. Plotter Thermal
Plotter thermal
menggunakan pin yang dipanasi secara elektronis. Kemudian pin tersebut dilewatkan
pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga terbentuk gambar. Plotter thermal dapat digunakan untuk
mencetak pada kertas maupun pada film buram.
\
Gambar
2.16 Plotter Thermal
Jenis-jenis
Plotter berdasarkan perkembangannya :
a.
Plotter
Pemotong
Plotter
jenis ini dapat sekaligus memotonh bahan vinyl, karet, gabus, kulit, dan
lain-lain. Contoh pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau industri
pakaian, untuk memotong pola atau bahan sekaligus.
Gambar
2.17 Plotter Pemotong
b. Plotter Format Lebar
Plotter
format lebar biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis ini
dapat membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar. Teknologi yang
digunakan ada yang menyerupai printer
ink-jet ataupun plotter thermal.
Gambar 2.18 Plotter Format Lebar
2.
Computer Output Microfilm (COM)
Computer
output Microfilm (COM) adalah piranti yang dapat menghasilkan gambar dalam
gulungan microfilm atau pada microfiche yang berisi banya khalaman dalam setiap
lembar.
Gambar 2.19 COM
2.2.3 Drive device
Drive device yaitu alat penggerak untuk membaca atau
merekam data dari atau ke media simpanan luar, sehingga biasanya drive device berfungsi ganda sebagai
alat input dan alat output. Drive
device terdiri dari
a.
Disk Drive, disebut juga sebagai magnetic disk unit
sebagai penggerak media disk. Mempunyai beberapa ukuranya itu harddisk
(cakramkeras) 14 dan 8 inci dan disk drive berukuran 8, 5 ¼ dan 3 ½ inci.
Gambar
2.20 Disk Drive
b.
Tape Drive,
disebut juga sebagai magnetic tape unit sebagai penggerak media
tape
mempunyai read/write head yang dapat
membaca atau merekamkan data ke/dari
pita magnetik. Magnetic tape dapat
bekerja dengan kecepatan yang tinggi.
Gambar
2.21 Tape Drive
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Secara umum alat keluaran atau output device adalah peralatan yang memberikan keluaran yang
berguna untuk megetahui apakah sebuah pemrosessan berjalan dengan benar atau
tidak. Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat
bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol khusus), image (dalam bentuk grafik
atau gambar), suara, dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form). Tiga
golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia,
sedangkan golongan terakhir biasanya digunakan sebagai input untuk proses
selanjutnya dari komputer.
2.
Alat yang termaksuk kedalam sistem output device dapat berupa :
1)
Soft-copy device, yaitu alat yang
digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa
sinyal elektronik.
Contoh: Monitor, Speaker, Headphone.
2)
Hard-copy
device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan
image pada media keras seperti kertas atau film.
Contoh: Printer, Plotter,COM.
3) Drive device atau driver, yaitu alat penggerak untuk membaca
atau merekam data dari atau ke media simpanan luar. Sehingga drive device
biasanya berfungsi ganda sebagai alat input dan alat output.
Contoh:
Disk drive, Tape Drive.
DAFTAR RUJUKAN
.... 2011. Pengertian Unit
Keluaran (Output Device). [Online]
https://sipitoon.wordpress.com/pengertian-unit-keluaranoutput-device/, diakses tanggal
19 Maret 2016.
Vicky, 2010. Pengertian dan Pengenalan Jenis-jenis
Printer. [Online]
http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-pengenalan-jenis-jenis-printer/, diakses tanggal 19 Maret 2016.
Pratama, Nando Putra. 2014. Ciri-ciri dan Jenis-jenis Printer.
[Online]
http://nandoputrapratama.blogspot.co.id/2014/10/ciri-ciri-dan-jenis-jenis-printer.html, diakses tanggal
19 Maret 2016.
0 komentar:
Posting Komentar