Pengertian Model Make A Match
Menurut
Rusman (2011: 223-233) Model Make A Match (membuat pasangan) merupakan salah
satu jenis dari metode
dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran
(1994). Salah satu cara keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang
menyenangkan.
Anita
Lie (2008: 56) menyatakan bahwa model pembelajaran tipe Make A Match atau
bertukar pasangan merupakan teknik belajar yang memberi kesempatan siswa untuk
bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata
pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match adalah suatu
teknik pembelajaran Make A Match adalah teknik mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam semua mata pelajaran dan tingkatan
kelas.
a.
Langkah-langkah Pembelajaran Make A Match
Teknik pembelajaran Make A Match
dilakukan di dalam kelas dengan suasana yang menyenangkan karena dalam
pembelajarannya siswa dituntut untuk berkompetisi mencari pasangan dari kartu
yang sedang dibawanya dengan waktu yang cepat.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match (membuat pasangan) ini adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match (membuat pasangan) ini adalah sebagai berikut:
1.
Guru menyiapkan beberapa konsep/topik yang cocok untuk
sesi review (satu sisi kartu
soal dan satu sisi berupa kartu
jawaban beserta gambar).
2.
Setiap peserta didik mendapat satu kartu dan
memikirkan jawaban
3.
atau soal dari kartu yang dipegang.
4.
Peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu
yang cocok dengan
kartunya(kartu soal/kartu jawaban),
peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu diberi point)
5.
Setelah itu babak dicocokkan lagi agar tiap peserta didik
mendapat kartu yang berbeda
dari sebelumnya.
Model pembelajaran Make A
Match dapat melatih siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran secara
merata serta menuntut siswa bekerjasama dengan anggota
kelompoknya agar tanggung jawab dapat tercapai, sehingga
semua siswa aktif dalam proses pembelajaran.
Kelebihan dan Kelemahan Model
Pembelajaran Make A Match
Kelebihan dan kelemahan model Cooperative Learning
tipe Make A Match menurut Miftahul Huda (2013: 253-254) adalah :
1.
Kelebihan
model pembelajaran tipe Make A Match antara lain:
(1) Dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik.
(2) Karena ada
unsur permainan, metode ini menyengkan.
(3) Meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat
meningkatkan
motivasi belajar siswa.
(4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa
untuk tampil presentasi.
(5) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai
waktu untuk belajar.
2.
Kelemahan
media Make A Match antara lain:
(1)
Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan
banyak waktu yang
terbuang.
(2)
Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang
akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya.
(3)
Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan
banyak siswa yang kurang
memperhatikan pada saat presentasi
pasangan.
(4)
Guru harus hati-hati dan bijaksana saat member hukuman
pada siswa yang tidak
mendapat pasangan, karena mereka bisa malu.
(5) menggunakan metode ini secara terus menerus akan
menimbulkan kebosanan.
0 komentar:
Posting Komentar