BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan rangkaian dari keseluruhan proses pembelajaran
yang di dalamnya terdapat suatu aktivitas belajar dan pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa dan guru yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikanantara lain
dengan perbaikan mutu belajar mengajar.Belajar mengajar merupakan serangkaian
kegiatan yang secara sadar telah terencana,dengan perencanaan pengajaran
diupayakan agar peserta didik memiliki kemampuan maksimal dan meningkatkan
motivasi,tantangan dan kepuasaan sehingga mampu memenuhi harapan, baik oleh
guru sebagai pembawa materi maupun peserta didik sebagai penggarap ilmu
pengetahuan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan
sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran disekolah. Dalam usaha
meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan,guru merupakan sumber daya manusia
yang harus dibina dan dikembangkan . Usaha meningkatkan kemampuan guru dalam
belajar mengajar,perlu pemahaman ulang. Hal tersebut dikarenakan dalam
pembelajaran siswa bersifat pasif, terutama dalam pembelajaran Pkn, Dari segi
pembelajaran PKn lebih menekankan pada pembelajaran satu arah dengan dominasi
guru yang lebih menonjol sehingga hasilnya sudah dapat diduga, yaitu verbalisme
yang selama ini sudah dianggap sangat melekat pada pendidikan umumnya di
Indonesia.Tentunya hal tersebut bertentangan
dengan konsep Kurikulum k13 yang
mewajibkan siswanya untuk aktif dalam pembelajaran.
Tujuan utama pembelajaran PKn di
Sekolah Dasar adalahn memberikan pengertian pengetahuan dan pemahaman tentang
Pancasila yang benar. Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan
Pancasila dan ciri khas serta watak ke-Indonesian. Mengenalkan pada siswa
tentang sistem pemerintahan negara dan menanamkan sikap dan karakter positif pada
siswa dalam bermasyarakat dan berkewarganegaraan. Oleh karena itu sebagai upaya
nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila terutama pada sila
ke tiga Persatuan
Indonesia,dapat dilakukan dengan menanamkan
kepribadian yang baik yang harus dilakukan sejak dini terutama penanaman rasa cinta tanah air dan rasa persatuan dan kesatuan sebagai
bangsa indonesia. Rasa cinta
tanah air dan persatuan yang tinggi akan memacu semangat belajar para peserta
didik. Dengan menanamkan rasa persatuan Indonesia pada peserta didik, maka
pikiran mereka tidak lagi berorientasi bahwa persaingan prestasi , dimana kita
ketahui bahwa Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu
suku, bangsa, budaya dan agama adalah untuk menjadi yang lebih unggul dan menjatuhkan
lawan. Namun lebih ke rasa cinta tanah
air yaitu bersaing menjadi yang terbaik untuk satu tujuan bersama. Menuntut
ilmu dengan saling bekerjasama dan bertukar pikiran antar pelajar guna
menjadikan Indonesia lebih baik dari sekarang. Karena pelajar merupakan
benih-benih pejuang bangsa, yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia di masa
mendatang.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, guru dapat menggunakan metode metode pembelajaran
yang menarik dan tepat agar tujuan dari pembelajaran PKn tersebut dapat
tercapai, yaitu dengan menjadikan siswa
berpikir kritis, rasionl dan kreatif. Ketiga aspek
itu dapat terwujud dengan keterlibatan
peran aktif siswa untuk tanya jawab, berdiskusi, bermain
peran atau sosiodrama dan menganalisis suatu
permasalahan. Maka dalam hal ini perlu
ditanamkan dan perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah satunya melalui pendidikan pancasila di sekolah dasar, oleh
karena itu metode yang dapat menerapkan pembelajaran pancasila terutama sila ke
tiga Persatuan Indonesia untuk meningkatkan aktivitas siswa sekolah dasar salah satunya adalah “
menerapkan nilai nilai persatuan didalam pembelajaran Pkn melalui metode Role playing“bermain peran” di
Sekolah Dasar”.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah
pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Penerapan nilai-nilai
persatuan dalam pembelajaran Pkn melalui
metode Role playing“bermain peran” di
Sekolah Dasar.
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan
masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui penerapaan nilai nilai persatuan
dalam pembelajaran Pkn melalui
metode Role playing“bermain peran” di
Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Pkn
Pembelajaran
merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar
tumbuh dan berkembang secara optimal.
Oemar Hamalik menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan suatu kombinasi yang tersusun atas unsur-unsur manusia, materiil,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai
hasi pembelajaran. Jadi
untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal seorang guru harus mampu
mengatur dan memadukan antara unsur-unsur tersebut. Tujuan utama pembelajaran
PKn di Sekolah Dasar adalah memberikan pengertian pengetahuan dan
pemahaman tentang Pancasila yang benar. Meletakkan dan membentuk pola pikir
yang sesuai dengan Pancasila dan ciri khas serta watak ke-Indonesian.
Mengenalkan pada siswa tentang sistem pemerintahan negara dan menanamkan sikap
dan karakter positif pada siswa dalam bermasyarakat dan berkewarganegaraan.
Oleh
karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila terutama pada sila ke tiga
persatuan Indonesia,dapat
dilakukan dengan menanamkan kepribadian yang baik yang harus dilakukan sejak dini terutama
penanaman nilai persatuan seperti
mengembangkan rasa cinta tanah
air dan mengembangkan rasa persatuan atas dasar bhineka tunggal ika. Rasa cinta tanah air dan persatuan yang tinggi akan
memacu semangat belajar para peserta didik. Dengan menanamkan rasa persatuan
Indonesia pada peserta didik, maka pikiran mereka tidak lagi berorientasi bahwa
persaingan prestasi , dimana kita ketahui bahwa Indonesia
hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa,
budaya dan agama adalah untuk menjadi yang lebih unggul dan menjatuhkan lawan. Namun lebih ke rasa cinta tanah air yaitu bersaing menjadi yang terbaik untuk satu tujuan bersama. Menuntut ilmu dengan saling
bekerjasama dan bertukar pikiran antar pelajar guna menjadikan Indonesia lebih
baik dari sekarang. Karena pelajar merupakan benih-benih pejuang bangsa, yang
akan menentukan nasib bangsa Indonesia di masa mendatang.
B.
Penerapaan Nilai-nilai Persatuan
Dalam Pembelajaran Pkn Melalui Metode Role playing“bermain peran”
di
Sekolah Dasar.
a.
Pengertian Metode Role
playing (Bermain Peran)
Dalam
menciptakan proses pembelajaran yang
komunikatif antara guru dan siswa maka diperlukan variasi teknik, metode, dan
media yang tepat dalam proses
pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran Pancasila
yang cocok adalah metode Role playing (bermain peran). Pengertian role playing Dalam buku
Pembelajaran Kontekstual (Komalasari : 2010) Model
Pembelajaran Role Playing adalah
suatu tipe Model pembelajaran Pelayanan (Sercvice Learning). Model
pembelajaran ini adalah suatu
model penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan murid. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan murid
dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benada mati.
Role
playing merupakan salah satu model pembelajaran
yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah – masalah yang berkaitan dengan
pembelajaran pancasila dengan
menerapkan metode Role playing diharapkan akan tercipta pembelajaran yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Pembelajaran yang efektif berarti terciptanya interaksi antara guru dan siswa,
antara siswa dan siswa dan antara siswa dengan materi pembelajaran.
c. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
pembelajaran diharapkan siswa dapat :
a)
Menyanyikan
lagu Garuda Pancasila dengan syair dan
irama lagu yang tepat
b) Menjelaskan
arti pancasila
c) Menjelaskan
simbol dari Pancasila Sila ke 3
d) Menerapkan
dalam kehidupan sehari hari tentang arti persatuan
e) Menjelaskan manfaat persatuan dalam kehidupan
sehari-hari
d.
Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan metode pembelajaran Role
playing (bermain peran) yaitu :
1)
Guru harus menerangkan
kepada siswa untuk memperkenalkan teknik
ini, bahwa dengan metode ini siswa diharapkan dapat lebih memhami nilai yang
terkandung dalam pancasila. Maka guru menunjuk beberapa siswa yang akan
berperan, dan siswa yang lain mengamati dengan tugas-tugas tertentu pula.
2)
Guru harus memilih
masalah yang urgen, sehingga menarik minat anak. Ia mampu menjelaskan
dengan menarik, sehingga siswa terangsang untuk berusaha memecahkan masalah
itu.
3)
Agar siswa memahami
peristiwanya, maka guru harus bisa menceritakan sambil mengatur adegan yang
pertama.
4)
Bila ada kesediaan
sukarela dari siswa untuk berperan, harap ditanggapi tetapi guru harus
mempertimbangkan apakah ia tepat untuk perannya itu. Bila tidak ditunjuk saja
siswa yang memilh kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman seperti yang
diperankan itu.
5)
Jelaskan pada
pemeran-pemeran itu sebaik-baiknya, sehingga mereka tahu tugas perannya,
menguasi masalahnya pandai bermimik maupun dialog.
6)
Siswa yang tidak turut
harus menjadi penonton yang aktif. Bila siswa belum terbiasa, perlu dibantu
guru dalam menimbulkan kalimat pertama dialog.
Setelah Role playing itu dalam situasi klimaks, maka harus
diberhentikan, agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat disikusikan
secara umum. Sehingga para penonton
ada kesempatan untuk berpendapat, menilai permainan dan sebagainya.
7)
Sebagai tindak lanjut dari hasi diskusi, walau
mungkin masalahnya belum
dipecahkan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
guru harus mempertimbangkan hal-hal
tersebut dalam melaksanakan metode pembelajaran Role playing agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang .diharapkan
e.
Langkah-langkah metode Role
playing (bermain peran)
Menurut
Ngalimun (2012: 174) langkah-langkah model pembelajaran Role
playing :
1)
Beberapa siswa maju
sesuai petunjuk guru
2)
Guru membagikan
alat praga ( sapu lidi )
3)
Siswa memperagakan
sesuai petunjuk guru
4)
Presentasi hasil
kelompok
5)
Bimbingan kesimpulan
dan refeksi.
f. Media dan alat
pembelajaran arti nilai butir
a) Syair lagu “Garuda pancasila”
b) Gambar burung garuda
c) Sapu lidi
d) Buku siswa
g.
Kegiatan pembelajaran
Kegiatan
|
Diskripsi Kegaiatan
|
Alokasi waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Mengajak siswa berdoa
menurut agama dan kepercayaan masing-masing
2.
Melakukan komunikasi
tentang kehadiran siswa
3.
Guru menyampaikan
materi yang akan disampaikan
|
5
menit
|
Kegiatan
inti
|
1. Guru
mengajak siswa bernyanyi bersama
dengan lagu “ Garuda Pancasila”
2. Guru
bertanya tentang isi lagu tersebut
3. Guru
menampilkan gambar burung garuda
4. Siswa diminta mengamati
gambar burung garuda
5. Bertanya
jawab tentang simbol dari
pancasila
6. Guru
menjelaskan tentang isi pancasila
7. Siswa
membaca teks pancasila secara klasikal
8. Guru
menjelaskan simbol pada pancasila sila 1-5
9. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang arti sila ke 3
persatuan indonesia
10. Guru
membentuk siswa menjadi 4 kelompok
11. Beberapa siswa maju untuk
bermain peran tentang arti
Persatuan
12. Siswa
menjawab pertanyaan sesuai materi
13. Siswa
menyimpulkan materi tentang manfaat
persatuan dan kesatuan
14. Guru
menanggapi
|
25
menit
|
Penutup
|
1.
Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan
2.
Diakhiri dengan doa
|
10
menit
|
Ø Struktur dan media
Sumber Belajar
Buku siswa
Media
Gambar/foto Burung garuda, sapu lidi
Ø Penilaian
-
Penilaian kinerja
-
Penilaian unjuk kerja
h.
Kelebihan dan kelemahan
Metode Role playing (bermain peran)
Dalam pelaksanaan metode pembelajaran Role playing (bermain
peran) memiliki kelebihan
1)
Siswa lebih tertarik
perhatiannya pada saat pembelajaran
2)
Melatih siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran,
3)
Memunculkan rasa
tanggung jawab terhadap perana yang dilakoni,
4)
Siswa akan terlatih
untuk berinisiatif dan berkreatif,
5)
Bahasa lisan siswa
dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.
Sedangkan menurut Hamalik (2012:
214) kelebihan model RolePlaying, yaitu waktu bermain peran, siswa dapat
bertindak dan mengekspresikan perasaan dan pendapat tanpa mengkhawatirkan mendapatkan sangsi. Bermain peran
memungkinkan para siswamengidentifikasi situasi-situasi dalam dunia nyata dan
dengan ide-ide orang lain.Dilihat dari kelebihan-kelebihan bermain peran yang
dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa berhasilnya pemeran tersebut bergantung
pada kegiatan yang dilakukan siswa terutama pada analisis sebagai tindak
lanjutnya.
i.
Adapun
kelemahan metode Role playing (bermain peran)
1)
Bila guru tidak
memahami langkah-langkah pelaksanaan metode ini akan
mengacaukan kegiatan
berlangsungnya role playing,
2)
Memakan waktu yang cukup lama,
3)
Sebagaian besar
anakyang tidak ikut bermain peran mereka menjadi kurang aktif
4)
Memerlukan tempat yang cukup
luas
5)
Kelas lain sering oleh
terganggu suara pemain dan penonton.
j.
Manfaat Pembelajaran Role
playing
Menurut Hamalik (2012: 91) pembelajaran Role
playing dalam proses pembelajaran
memiliki manfaat tertentu, antara lain:
1)
Siswa mencari
pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
2)
Berbuat sendiri akan
mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa.
3)
Memupuk kerjasama yang
harmonis di kalangan para siswa yang pada
gilirannya dapat
memperlancar kerja kelompok.
4)
Siswa belajar dan
bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri.
5)
Memupuk disiplin
belajar dan suasana belajar yang demokratis dan
kekeluargaan,
musyawarah dan mufakat
6)
Pembelajaran dan
belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit , sehingga
mengembangkan pemahaman dan berpikir
kritis.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penerapan nilai-nilai Persatuan dalam pembelajaran Pkn melalui metode Role playing dapat
dilakukan dengan cara:
1.
Guru mengajak siswa
bernyanyi bersama dengan lagu “ Garuda
Pancasila”
2.
Guru bertanya tentang
isi lagu tersebut
3.
Guru menampilkan gambar
burung garuda
4.
Siswa diminta mengamati
gambar burung garuda
5.
Bertanya jawab tentang simbol dari pancasila
6.
Guru menjelaskan
tentang isi pancasila
7.
Siswa membaca teks
pancasila secara klasikal
8.
Guru menjelaskan simbol pada
pancasila sila 1-5
9.
Siswa menjawab
pertanyaan guru tentang arti sila ke 3 persatuan indonesia
10. Guru
membentuk siswa menjadi 4 kelompok
11. Beberapa siswa maju untuk
bermain peran tentang arti Persatuan Siswa
menjawab pertanyaan sesuai materi
12. Siswa
menyimpulkan materi tentang manfaat
persatuan dan kesatuan
13. Guru
menanggapi
DAFTAR PUSTAKA
Apandi,idris.2013.
Kurikulum ppkn 2013[Online]
.... 2014[Online]
Notodipuro, anwar
khairil.Kurikulum 2013 [Online]
Handayani,Yayuk.2014.Online]
.... 2013[Online]
.... 2012[Online]
bakhrul-25-rizky.blogspot.co.id/2012/03/analisis-pancasila-sila-ketiga.html
0 komentar:
Posting Komentar