BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tujuan Pendidikan Nasional ialah tujuan umum pendidikan nasional yang
mengandungrumusan kualifikasi umum yang diharapkan akan dimiliki oleh setiap
warganegara setelah mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan
nasionaltertentu (Suwarno, 1992:52).
Tujuan
Pendidikan Nasional
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk
berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala
aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih
memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat
SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar adalah
salah satu prodi yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember. Visi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar adalah pada tahun 2025 menjadi
program studi yang unggul dalam menghasilkan tenaga pendidik Sekolah Dasar
berkualitas dan berkemampuan mengembangkan IPTEK untuk kepentingan
penyelenggaraan pembelajaran di SD yang berwawasan lingkungan. Adapun misi
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yaitu:
1.
Meningkatkan
kualitas layanan pembelajaran melalui pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
karakteristik anak SD;
2.
Meningkatkan
kuantitas dan kualitas hasil penelitian bidang ke-SD-an;
3.
Melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat bidang ke-SD-an guna menunjang peningkatan
kualitas pembelajaran di SD;
4.
Menciptakan
kemampuan profesional civitas akademika secara berkelanjutan agar mampu
memberikan layanan prima kepada stakeholders;
5.
Meningkatkan
kerjasama yang harmonis dengan instansi-instansi terkait secara berkelanjutan
di tingkat lokal, regional, dan nasional;
6.
Meningkatkan
ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran yang inovatif
berbasiskan aneka sumber belajar;
7.
Menyelenggarakan
pembelajaran yang berwawasan pengembangan IPTEKS dan potensi lokal.
Dalam UU No. 23 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
menyatakan bahwa Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Kedudukan guru
sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkat martabat dan peran guru
sebagai agen pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
nasional.Pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut:
1.
Kompetensi
Pendagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang
meliputi :
a)
pemahaman
wawasan atau landasaran kependidikan
b)
pemahaman
terhadap peserta didik
c)
pengembngn
kurikulum/silabus
d)
perancangan
pembelajaran
e)
pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f)
evaluasi
hasil belajar
g)
pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2.
Kompetensi
Kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta
didik dan masyarakat, mengewaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri secara
berkelanjutan.
3.
Kompetensi
Sosial yaitu merupakan kompetensi pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
:
a)
berkomunikaasi
lisan dan tulisan
b)
menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
c)
bergaul
secara efektif dengan peserta didik; sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik
d)
bergaul
secara santun dengan masyarakat sekitar.
4.
Kompetensi
Profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam meliputi
a)
konsep,
struktur, dan medote keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan
materi ajar
b)
materi
ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
c)
hubungan
konsep antar mata ajar yang terkait
d)
penerapan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
e)
kompetensi
secara profesional dalam konteks global dengan teap melestarikan nilai dan
budaya nasional.
Mata kuliah Pendidikan IPA SD merupakan mata
kuliahwajib yang harus ditempuh oleh calon guru dan tenaga kependidikan.
Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapakan diharapkan mampu
menguasai prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPA, mampu menjelaskan
perkembangan konsep dan teori perencanaan pembelajaran IPA, serta kemampuan
praktis menyusun dan mengembangkan perencanaan pembelajaran, serta merancang
alat sederhana untuk pembelajaran IPA.
Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan
tentang perilaku manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil
belajar yang efektif. Para pakar dibidang pendidikan dan psikologi mencoba
mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dengan
diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, para
pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi intervensi positif untuk
meningkatkan hasil belajar yang akan diperoleh.
Secara implisit, ada dua faktor yang
mempengaruhi hasil belajar anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a.
Faktor Internal
1)
Faktor
fisiologis sangat menunjang atau melatarbelakangi aktivitas belajar. Keadaan
jasmani yang sehat akan berpengaruh lain dibanding jasmani yang keadaannya
kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus
cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan keadaan
jasmani lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.
2)
Faktor
psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar. Faktor-faktor
tersebut diantaranya:
·
Adanya
keinginan untuk tahu
·
Agar
mendapatkan simpati dari orang lain.
·
Untuk
memperbaiki kegagalan
·
Untuk
mendapatkan rasa aman.
b.
Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari
luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal
dari orang tua, sekolah, dan masyarakat.
1)
Faktor
yang berasal dari orang tua
Faktor yang berasal dari orang tua ini
utamanya adalah sebagai cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Ada beberapa
tanggapan mengenai faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari orang
tua, tipe seperti ini mendidik sesuai dengan kepemimpinan Pancasila lebih baik
dibandingkan tipe-tipe diatas. Karena orang tua dalam mencampuri belajar anak,
tidak akan masuk terlalu dalam.
Prinsip kepemimpinan Pancasila sangat
manusiawi, karena orang tua akan bertindak “ing ngarsa sung tulada,
ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani”. Dalam kepemimpinan
Pancasila ini berarti orang tua melakukan kebiasaan-kebiasaan yang positif
kepada anak untuk dapat diteladani. Orang tua juga selalu memperhatikan anak
selama belajar baik langsung maupun tidak langsung, dan memberikan
arahan-arahan manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam
belajar.
2)
Faktor
yang berasal dari sekolah
Faktor yang berasal dari sekolah, dapat
berasal dari guru, mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan.
Faktor guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang
menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya. Terhadap mata pelajaran,
karena kebanyakan anak memusatkan perhatianya kepada yang diminati saja,
sehingga mengakibatkan nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Keterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi
tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.
3)
Faktor
yang berasal dari masyarakat
Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat.
Faktor masyarakat bahkan sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak.
Pengaruh masyarakat bahkan sulit dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung
perkembangan anak, masyarakat juga ikut mempengaruhi.
Metode karya wisata adalah metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada
secara langsung. Meliputi manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda
lainnya. Melalui pengamatan secara langsung anak memperoleh kesan yang sesuai
dengan pengamatannya. Pengamatan dapat diperoleh melalui panca indra. Yakni
penglihatan (mata), pendengaran (telinga), pengecapan (lidah), pembauan
(hidung), dan perabaan (kulit).
Manfaat metode karya wisata yaitu dapat merangsang minat
anak terhadap suatu hal, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas,
memberikan pengalaman nyata pada anak, dan menambah wawasan. Akan lebih baik
jika sebelum melaksanakan metode karya wisata guru memberikan pembekalan berupa
informasi kepada anak terhadap hal-hal yang akan dilihatnya. Hal tersebut akan
membuat kesan tersendiri terhadap anak.Selain itu karya wisata juga
bermanfaatuntuk menumbuhkan minat pada anak, meningkatkan perbendaharaan kata
dan pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup
bermasyarakat, memperluas wawasan, serta menanamkan sikap menghargai terhadap
karya dan jasa orang lain.
Pembangunan dibidang pendidikan merupakan kegiatan yang penting
didalam rangkaian pembangunan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah dengan meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui peningktan mutu
pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Melalui pendidikan manusia memperoleh kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan
dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Semangkin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka sumber daya manusia akan semakin berkualitas. Karena itu
diperlukanlah peran guru dalam memberikan pendidikan yang berkualitas
tersebut.
Peran dan tanggung jawab guru sangat menentukan dalam pencapaian
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Guru dalam bidang pendidikan
tidak hanya bertugas untuk mengajar siswa, untuk mencapai tujuan pembelajaran
bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya, melainkan juga harus bertugas
mendidik siswanya, khususnya untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan
di setiap lembaga pendidikan dan umumnya untuk mencapai tujuan penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia yang disebut tujuan pendidikan nasional. Untuk
mewujudkan tujuan besar ini, mahasiswa pendidikan sebagai seorang calon guru
haruslah terjun langsung ke lapangan untuk menerapkan ilmu yang telah
didapatkan di kampus dan mendapatkan pengalaman belajar yang diharapkan
sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat nantinya, karena kehidupan masyarakat
berbeda dengan kehidupan kampus. Mengingat hal ini, Universitas Negeri Padang
sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mencetak tenaga-tenaga pendidik
mengeluarkan satu mata kuliah Praktek Pendidikan Lapangan Kependidikan yang
diwajibkan untuk seluruh mahasiswa kependidikan.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang tersebut maa dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana perencanaan pembelajaran di SD Negeri I
PercobaanMalang?
2.
Bagaimana merencanakan pembelajaran di SD Negeri I Percobaan
Malang?
3.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di SDN I
Percobaan Malang?
4.
Bagaimana potensi pemanfaatan media sumber belajar
di Taman Belajar wisata Jatim Park 1?
1.3 Metode
Kegiatan
SD NEGERI PERCOBAAN 1 MALANG
1.3.1. Observasi
Tempat :
SD NEGERI 1 PERCOBAAN MALANG
Hari / Tanggal :
Sabtu, 23 April 2016
Waktu :
07.30 – 09.00 WIB
Mata Pelajaran :
Tematik
Waktu :
2 x 45 (Menit)
Kelas :
II A
Jumlah Siswa :
41 Siswa
Guru Kelas :
Ibu Dwi Windari S,Pd.
Menurut hasil observasi yang kami temukan di
SD Negeri 1 Percobaan Malang, bahwa disana merupakan salah satu sekolah dasar
yang cukup terkenal karena kualitas murid yang dihasilkan selain menampung
siswa yang memiliki kondisi normal dalam hal fisik maupun psikis, ternyata
sekolah tersebut juga menerima ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). SD Negeri 1
Percobaan Malang memiliki visi dan misi yaitu “Pendidikan Untuk Semua” yang
artinya bahwa pendidikan untuk mereka semua yang memiliki kekurangan ataupun
yang normal baik fisik maupun psikis tanpa membeda-bedakan, karena sekolah
tersebut percaya bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan
kekurangan yang mereka miliki jika diperhatikan dan dipelajari lebih jauh bisa
jadi hal tersebut menjadi kelebihan yang menakjubkan. Di sekolah tersebut
mereka dapat menerima beberapa anak berkebutuhan khusus setiap tahunnya, namun
sekolah mengadakan seleksi setiap tahunnya. Sekolah tersebut juga memperhatikan
mereka yang berkebutuhan khusus dengan lebih teliti dan detail. Mereka
menyediakan 2 orang untuk menjaga 1 ABK.
Siswa yang bersekolah di SD ini sangat
diperhatikan baik oleh semua guru, staf tata usaha, dan kepala sekolah. Hal ini
yang menyebabkan siswa-siswi yang bersekolah disini merasa percaya diri dan lebih
berani berpendapat karena mereka merasa diperhatikan oleh semua orang. Hal ini
juga sangat berpengaruh kepada prestasi yang dihasilkan dan dicetak oleh
siswa-siswi yang bersekolah disini. Tidak heran SD Negeri Percobaan 1 Malang
merupakan SD terkemuka yang ada di kota Apel tersebut. Dalam hal ini kelompok
kami berkesempatan untuk mengobservasi anak kelas II A dalam pembelajaran tematik
yang sedang berlangsung pada saat itu. Menurut hasil observasi kami, mereka sedang
belajar tema 8 yaitu “Keselamatan dirumah dan perjalanan”. Guru menggunakan
metode ceramah untuk menyampaikan materi tersebut. Guru mengajak siswa untuk
berfikir betapa pentingnya merawat benda yang kita miliki. Guru juga
memberitahu siswa akan pentingnya menjaga keselamatan saat melakukan
perjalanan.
Guru mengarahkan siswa untuk membuka buku
tematik dan siswa disuruh mengisi tabel merawat benda. Pada tabel tersebut
dituliskan benda-benda disekitar seperti sepeda motor, helm, sepatu, pakaian
dan lain-lain. Tugas siswa mengisi tabel pada kolom cara merawat benda. Siswa
diberi waktu 20 menit untuk mengisi tabel tersebut. Guru memperhatikan semua
siswa tanpa pilih kasih, hal ini terbukti ketika guru berjalan berkeliling
untuk memonitoring siswa. Apabila terdapat siswa yang kesulitan dalam mengerjakan,
guru akan menghampiri dan memberikan penjelasan sehingga mampu merangsang siswa
yang kesulitan tersebut untuk mengerti apa yang dimaksud dari tabel tersebut. Kemudian
guru membuat tabel dipapan tulis sesuai pada buku tematik yang digunakan oleh
guru dan siswa. Setelah itu menyuruh salah satu siswa untuk maju kedepan kelas
untuk menuliskan hasil kerjaannya. Dengan cara seperti ini guru mampu melatih
rasa keberanian pada siswa, selain itu memupuk rasa percaya diri pada siswa.
Ketika tulisan siswa terlalu kecil atau sulit dibaca, maka siswa akan
mendapatkan masukkan dari teman dan juga guru agar memperbaiki tulisannya
dipapan tulis. Disini Siswa dituntut memiliki sikap tanggap dan peka.Guru
selalu memberikan pujian kepada siswa yang maju dengan ucapan “terima kasih”
dan “bagus sekali”
Setelah itu guru menunjuk siswa lain untuk
membaca tulisan (jawaban) yang ada dipapan tulis. Ketika guru menjumpai siswa
yang membaca kurang keras, maka guru akan menegur dengan menyuruh siswa
tersebut untuk mengeraskan suaranya. Hal ini bertujuan agar seluruh siswa
dikelas mendengar dengan baik agar tidak terjadi kesalah pahaman. Selain itu
juga memupuk rasa percaya diri dan menghilangkan sifat pemalu. Setelah itu guru
selalu meminta pendapat siswa terkait jawaban yang sudah dituliskan. Apabila
ada siswa yang tidak setuju, maka guru selalu memberikan kesempatan kepada
siswa tersebut untuk mengutarakan jawabannya. Tidak lupa guru selalu
mengapresiasi jawaban siswa.
Guru juga membawa contoh benda konkrit
seperti pengharum ruangan, dan mengajak siswa untuk memikirkan cara merawat
benda tersebut. Respon siswa sangat tinggi, banyak jawaban dari siswa, sehingga
semua siswa menjadi aktif. Setelah semua materi tersampaikan, guru memberikan
sebuah permainan yaitu lempar pertanyaan. Guru menunjuk siswa laki-laki terkait
bagaimana merawat buku, setelah siswa tersebut menjawab, maka siswa laki-laki
tadi harus menunjuk salah satu siswi untuk diberikan pertanyaan. Jadi siswa
dituntut mampu membuat pertanyaaan sendiri dan dijawab oleh teman sekelasnya.
Tidak lupa pula guru selalu menawarkan apabila terdapat jawaban lain. Dari
kegiatan belajar dan pembelajaran tersebut berlangsung secara 2 arah, yang
selalu melibatkan siswa dalam segala hal.
1.3.2. Wawancara
Pewawancara :
Kelompok 3
Narasumber : Ibu
Dwi Windari S,Pd.
Kelompok
3 : “Assalamualaikum wr. wb. Kami dari
Universitas Jember, FKIP, PGSD. Maaf telah mengganggu waktu ibu, bolehkah kami
mewawancari ibu tentang pembelajaran pada hari ini?”
Narasumber :”Waalaikumsalam
wr. wb. Oh iya, boleh mbak.”
Kelompok 3 :
“Kalau boleh tahu, ibu mengajar kelas berapa?”
Narasumber :
“Ibu mengajar kelas 2 A dan menjadi wali kelasnya, .”
Kelompok 3 : “Ada
berada anak yang ada di kelas 2 A ini bu?”
Narasumber : “Di
kelas 2 A ini ada 41 anak.”
Kelompok 3 :
“Ibu, kalau boleh tahu, hari ini anak-anak sedang belajar apa?”
Narasumber : “hari ini anak-anak belajar tema 8
mengenai Keselamatan di rumah dan di perjalanan. Hari ini anak-anak mengisi
tabel cara merawat benda”
Kelompok 3 :”apakah
setiap hari anak-anak belajar tematik, bu??
Narasumber : “iya, setiap hari selalu belajar tematik,
dan semua pelajaran digabung menjadi satu tema. Pada kurikulum 2013 diharuskan
menggunakan pendekatan saintifik, dimana siswa disuruh mengamati, menanya,
mencoba, mengolah informasi, mengkomunikasikan dan mencipta..”
Kelompok 3 :”apakah
ada hambatan dalam menerapkan pendekatan saintifik?”
Narasumber : “Alhamdulillah tidak ada”
Kelompok
3 :”Bagaimanakah strategi yang ibu
lakukan agar materi dapat tersampaikan dengan baik?”
Narasumber :“strategi yang sering ibu lakukan yaitu
selalu memberikan kesempatan anak untuk berpendapat dan merangsang anak untuk
memiliki rasa ingin tahu tentang materi yang akan dipelajari”
Kelompok 3 :
“Bagaimanakah sistem penilaian yang ibu gunakan?”
Nerasumber : “penilaian yang digunakan yaitu penilaian
secara lisan dan tertulis. Selain itu ulangan harian juga menjadi pertimbangan.
Nilai ulangan harian juga terdiri dari lisan, tulis, dan tugas. kemudian nilai
UTS dan UAS juga memepengaruhi ”
Kelompok
3 :”terimakasih banyak atas informasi
yang telah diberikan”
Narasumber :”iya sama-sama”
BAB II
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
2.1.Gambaran Umum Kegiatan
2.1.1. Persiapan kegiatan
Sebelum melaksanakan kegiatan observasi
lapangan ke Malang yakni ke SDN 1 Percobaan Malang dan ke Taman Belajar Jatim
Park 1, banyak hal-hal yang dilakukan untuk persiapan kesuksesan keberangkatan.
Persiapan yang dilakukan sebelum keberangkatan antara lain :
1)
Pertama,
progam observasi lapangan adalah program kuliah dari mata kuliah Pendidikan IPA
kelas A. Sebelum keberangkatan untuk melakukan observasi kuliah lapangan,
pertama adalah mendapatkan materi pembelajaran. Pak Singgih selaku dosen
pembimbing memberikan penjelasan materi yang berkaitan dengan Pendidikan IPA.
Materi pembelajaran adalah tentang pendekatan, metode, teknik, media, dan
hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran dan pendidikan. Sebelum melakukan
observasi, mahasiswa menerima materi dan diharuskan untuk menguasai materi
pembelajaran. Karena materi tersebut terkait dengan observasi lapangan yang akan dilakukan
kedepannya.
2)
Setelah
mendapatkan materi, selanjutnya adalah perencanan pengadaan observasi lapangan.
Perencanaan yang dilakukan diawali dengan pembentukan kelompok. Setelah semua
materi disampaikan, langkah selanjutnya adalah pembentukan kelompok. Setiap
kelompok beanggotakan 5-6 orang.
3)
Persiapan
ketiga adalah pemilihan objek. Setelah membentuk kelompok, lalu diadakan
musyawarah untuk memilih tempat yang akan menjadi tujuan observasi. Setelah
beberapa waktu melakukan pertimbangan dan musyawarah, kelas A Pendidikan IPA
memutuskan memilih untuk melakukan observasi ke Malang. Tempat yang akan dituju
adalah melakukan observasi di SDN 1 Percobaan Malang dan Taman Belajar Jatim Park
1.
4)
Setelah melakukan musyawarah dan menemukan hasil
akhir. Kemudian menyiapkan proposal.
Proposal akan diajukan guna meminta persetujuan dan ijin dari pihak fakultas
khususnya. Agar program kuliah observasi lapangan bisa berjalan baik dan lancar
juga legal (resmi) karena telah menerima ijin.
5)
Setelah
proposal siap, kemudian pengajuan proposal. Lalu proposal disetujui oleh pihak
fakultas. Setelah itu penetapan tanggal keberangkatan pada tanggal 22 April
2016. Tanggal keberangkatan dilakukannya observasi lapangan telah ditetapkan,
selanjutnya adalah menghubungi travel yang akan menyediakan jasa untuk
keberangkatan ke Malang.
6)
Persiapan
selanjutnya adalah menyiapkan keberangkatan. Mahasiswa melakukan persiapan
keberangkatan ke malang pada tanggal 22 April 2016. Transportasi yang digunakan
adalah bus pariwisata yang telah disediakan oleh pihak travel.
7)
Pada
tanggal 22 april sekitar pukul 01.00 bus rombongan observasi Kelas A Pendidikan
IPA berangkat. Sesampainya di Malang dan
lokasi tujuan. Kemudian mahasiswa melakukan observasi untuk mengamati proses
pembelajaran yang ada dan berbagai alat-alat dan media terkait pembelajaran
khususnya untuk mata pelajaran IPA.
8)
Setelah
obervasi dilakukan, selanjutnya adalah pemberian tugas kelompok oleh pak
Sinngih. Tugas kelompok berupa laporan kelompok dan akan dipertanggung jawabkan
oleh masing – masing tiap anggota kelompok. Laporan observasi berupa makalah.
Itulah sebagian besar rangkaian persiapan
yang dilakukan sebelum kegiatan kuliah lapang dilaksanakan. Dimana SDN 1
Percobaan Malang dan Jatim Park menjadi tujuan observasi.
2.1.2. Profil SD Negeri I Percobaan Malang
1.
Sejarah
Singkat SDN 1 Percobaan Malang
Sekolah Dasar Negeri Percobaan 1 Malang dahulu adalah
sekolah yang dikelola oleh IKIP Malang, bernama SD Laboratorium IKIP Malang
yang didirikan oleh Prof. Dr. Supartinah Pakasi, pada tahun 1968. Tahun 1973
berubah nama menjadi Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) dalam binaan
IKIP Malang. Kemudian turun SK Mendikbud No.027/V/1986, yaitu tentang
pengelolaan sekolah yang melaksanakan printisan pendidikan dialihkan
pengelolaannya kepada Kantor Wilayah Propinsi Jawa Timur.
Kemudian turun SK Mendikbud No.0707/P/1986, tentang
penegerian sekolah dasar Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP
Malang, menjadi Sekolah Dasar Negeri Malang dalam binaan Kanwil Depdikbud Prop.
Jatim.
Tahun 1987, turun SK Mendikbud No. 0757/O/1987, tentang
penegerian 4 (empat) Sekolah Dasar propinsi Daerah Istimewa Yokyakarta dan
perubahan keputusan Mendikbud No. 0326/0/1978 dan No.0707/P/1986, SD Negeri
Malang menjadi SD Negeri Percobaan Malang dalam binaan Kanwil Depdikbud
Propinsi Jawa Timur.
Selanjutnya dengan berlakunya OTODA, SDN Percobaan di
bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Malang. Keputusan Walikota Malang No. 138
tahun 2004 tanggal 17 Maret 2004, tentang penetapan perubahan kelembagaan
Sekolah Dasar Negeri Percobaan menjadi Sekolah Dasar Negeri Percobaan 1 Kota
Malang.
2.
Visi,
Misi, dan Moto
Visi :
Terbangunnya Generasi yang Berilmu, Berakhlak Mulia,
dan Berbudaya Lingkungan.
Misi :
1. Mengembangkan
kultur sekolah yang berdasarkan IMTAQ untuk menguasai IPTEKS.
2. Meningkatkan
kepekaan dan kepedulian seluruh warga sekolah dalam upaya pencegahan kerusakan
dan pencemaran lingkungan.
3. Meraih kejuaraan lomba mata pelajaran, seni,dan olah raga minimal tingkat
kota tiap tahun.
4. Mewujudkan sekolah ramah
lingkungan sehingga dapat menjadi penggerak masyarakat sekitar
5. Mengembangkan potensi peserta didik dan pendidik sehingga menjadi sekolah
unggul yang diminati masyarakat
Moto :
Unggul dalam
Berfikir, Anggun dalam Berbudi Pekerti.
1.
|
Nama Sekolah
|
SD Negeri Percobaan 1
|
2.
|
Alamat Sekolah
|
Jl. Magelang No. 4, Kelurahan Sumbersari,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur
Telp.(0341)552739,Fax.(0341)569192
|
3.
|
Tahun didirikan
|
1968
|
4.
|
Tahun mulai beroperasi
|
1968
|
5.
|
Status tanah
|
Pinjam (tanah milik Univ. Negeri Malang)
|
6.
|
Data Fisik Sekolah
|
|
7.
|
Jumlah siswa kelas I – VI
|
|
8.
|
Jumlah rombongan belajar 2
|
12 rombel, terdiri:
|
9.
|
Data perpustakaan
|
Sudah memiliki, kondisi baik
|
10.
|
Buku perpustakaan yang dimiliki
|
· Buku Sumber/referensi = 460 eksemplar
· Buku Bacaan Pengayaan = 9450 eksemplar
· Buku Bacaan lainnya = 5000 eksemplar
|
11.
|
Struktur Organisasi Sekolah
|
Ada
|
4. Keadaan Siswa
TAHUN
|
ROMBEL
|
JUMLAH
|
2004
/ 2005
|
12
|
570
|
2005
/ 2006
|
12
|
562
|
2006
/ 2007
|
13
|
587
|
2007
/ 2008
|
13
|
574
|
2008
/ 2009
|
13
|
555
|
2009/2010
|
13
|
557
|
2010/2011
|
12
|
539
|
2011/2012
|
12
|
532
|
2012/2013
|
12
|
508
|
2013/2014
|
12
|
501
|
2014/2015
|
12
|
489
|
2015/2016
|
12
|
483
|
PERKEMBANGAN KEADAAN SISWA
5. Kondisi Obyektif Sekolah
http://sdpercobaan1malang.blogspot.com/2010/10/kondisi-obyektif-sekolah.html
a)
SDN
Percobaan 1 Malang sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran Kurikulum 2013.
b)
Jam
pembelajaran dimulai pada pukul 06.30 diawali dengan kultum, doa bersama dan
bernyanyi lagu nasional kecuali hari Jum’at ditambah senam bersama guru dan
siswa. Dengan adanya tambahan pelajaran untuk kelas 4 s/d 6.
c)
Penelusuran
bakat dan minat (pengembangan diri) Kegiatan Pengembagan Diri berupa ragam
kegiatan Ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa, yang terdiri atas
:
1.
Pramuka
2.
Kulintang
3.
Karawitan
4.
Mengaji
5.
Drum
band
6.
Karate
7.
Renang
8.
Menggambar
9.
Tari
6.
Data
Guru dan Staf
Uraian
|
(PNS)
|
GTT/PTT
|
Lain-lain
|
Jumlah
|
Kepala
Sekolah
|
1
|
-
|
-
|
1
|
Guru
|
15
|
6
|
1
|
22
|
Tata Usaha
|
1
|
1
|
-
|
2
|
Tenaga
Perpustakaan
|
-
|
1
|
-
|
1
|
Penjaga
sekolah
|
-
|
3
|
-
|
3
|
Jumlah
|
29
|
7.
Kurikulum
Struktur Kurikulum
|
||||||
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
Mata Pelajaran :
|
K
U
R
I
K
U
L
U
M
2013
|
K
U
R
I
K
U
L
U
M
2013
|
K
U
R
I
K
U
L
U
M
2013
|
K
U
R
I
K
U
L
U
M
2013
|
||
1.
Pendidikan
Agama
|
||||||
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
||||||
3. Bahasa Indonesia
|
||||||
4. Matematika
|
||||||
5. Ilmu Pengetahuan Alam
|
||||||
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
||||||
7. Seni Budaya dan Prakarya
|
||||||
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
|
||||||
9. Mulok
|
||||||
10.
Pengembangan
Diri
|
2.1.3. Profil Daerah Wisata Taman Belajar Jatim Park Batu
Jawa Timur Park I ini adalah sebuah Taman
belajar dan rekreasi yang mungkin mirip dengan Taman Mini Indonesia Indah yang
ada di Jakarta dan juga mirip dengan Dunia Fantasi atau Dufan, karena
didalamnya banyak wahana permainan yang keren dan memantang.
Jatim Park 1 merupakan obyek wisata
dengan konsep dasar yang memadukan secara serasi pendidikan dan pariwisata
dimana kita bisa bermain dan belajar sekaligus dalam satu tempat dan
waktu. Jatim Park 1 mempunyai wahana pendidikan yang sarat akan khasanah
ilmu pengetahuan dan teknologi di rute awal, sekaligus menghantarkan Anda pada
wahana-wahana lain yang akan semakin membentangkan cakrawala pengetahuan bagi
siapa saja yang berkunjung. Mulai dari wahana Galeri Etnik Nusantara dan
Anjungan Jawa Timur yang akan membawa anda ke lorong waktu, berpindah dari satu
tempat ke tempat lain di Nusantara dan menjelajahi ragam budaya Indonesia.
Terdapat juga Galeri Belajar (Kimia, Fisika, Biologi, dan Matematika) dengan
Stadium Galeri Belajar yang mampu menampung hingga 300 siswa. Galeri Belajar,
terutama science class,
Jawa Timur Park merupakan obyek wisata dengan konsep
dasar yang memadukan secara serasi pendidikan dan pariwisata dimana kita bisa
bermain dan belajar sekaligus dalam satu tempat dan waktu. Menyambut anda
dengan wahana pendidikan yang sarat akan khasanah ilmu pengetahuan dan
teknologi di rute awal, sekaligus menghantarkan anda pada wahana-wahana lain
yang akan semakin membentangkan cakrawal pengetahuan bagi siapa saja yang
datang berkunjung. Mulai dari Wahana Galeri Etnik Nusantara dan Anjungan Jawa
Timur yang akan membawa anda kelorong waktu, berpindah dari satu tempat ke
tempat lain di Nusantara dan menjelajahi ragam budaya Indonesia. Terdapat juga
Galeri Belanja ( Kimia, Fisika, Biologi, dan Matematika ) dengan Stadium Galeri
Belajar yang mampu menampung hingga 300 siswa.
Dilengkapi pula alat peraga ilmu terapi ( indoor &
outdoor ) yang didukung oleh PLN, Telkom, Rimba Raya dan sejumlah Universitas
terkemuka di Jawa Timur. Dan tentu saja, wahana permainan yang fantastis dengan
penambahan 3 wahana baru setiap tahunnya, akan semakin melengkapi kegembiraan
liburan anda.
2.2.Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri I Percobaan Malang
Uraian Kurikulum SDNP 1 MALANG
Globalisasi telah membawa dampak yang luas di
belahan bumi manapun, tak terkecuali di Indonesia. Globalisasi bisa berdampak
positif ataupun sebaliknya. Dampak negatif globalisasi tersebut diantaranya
kekerasan, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, kriminalitas dan sebagainya.
Semua hal tersebut berakibat hilangnya karakter bangsa. Oleh karena itu
pendidikan karakter merupakan salah satu penyaring efek negatif dari
globalisasi. Tujuan pendidikan karakter sendiri adalah sebagai alat untuk
mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sudah mulai tergerus
oleh arus globalisasi. Pengintegrasian muatan karakter ke dalam kurikulum
merupakan terobosan yang digunakan dalam menanamkan karakter yang luhur pada
diri peserta didik. Hal ini dapat dilakukan melalui Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM), kegiatan pengembangan diri dan kegiatan pembiasaan. Ketiga hal tersebut
merupakan sarana yang efektif dalam penanaman karakter di SDN Percobaan 1
Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan:
1)
Perencanaan
kurikulum berbasis karakter di SDN Percobaan 1 Malang,
2)
Pelaksanaan
kurikulum berbasis karakter di SD Negeri Percobaan 1 Malang,
3)
Evaluasi
kurikulum berbasis karakterdi SD Negeri Percobaan 1 Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan rancangan studi kasus. Lokasi penelitian berada di SDN
Percobaan 1 Malang. Sekolah ini memiliki motto,”Anggun dalam Berfikir dan
Anggun dalam Berbudi Pekerti”. Dengan demikian sekolah ini tidak hanya
mementingkan aspek akademik saja akan tetapi juga mengutamakan juga tentang
pembentukan karakter luhur dalam diri peserta didik. Itulah alasan peneliti
memilih SDN Percobaan 1 Malang sebagai lokasi penelitian. Pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Sedangkan untuk memperoleh data menggunakan teknik sampling yaitu mencari
informan yang memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian.
Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala SDN Percobaan 1 Malang, Wakil
Kepala SDN Percobaan 1 Malang, Guru Kelas dan bapak ibu guru yang berperan
dalam penanaman karakter pada peserta didik.
Berdasarkan proses pengumpulan dan analisis
data didapatkan hasil berikut. Pertama,
perencanaan kurikulum berbasis karakter di SDN Percobaan 1 Malang melewati beberapa
langkah. Langkah awal yang ditempuh adalah mengembangkan nilai-nilai
karakter dari pusat agar menjadi lebih beraneka ragam sehingga dapat
lebih mengoptimalkan dalam penanaman karakter pada peserta didik. Selanjutnya
nilai-nilai tersebut diintegrasikan ke dalam perangkat pembelajaran yaitu ke
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Kedua, pelaksanaan atau implementasi
kurikulum berbasis karakter di SDN Percobaan 1 Malang melewati beberapa
macam cara, yaitu:
(1) terintegrasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Dalam
Kegiatan Belajar Mengajar muatan karakter terintegrasi dalam proses
pembelajaran;
(2) terintegrasi dalam kegiatan pengembangan diri.
Kegiatan pengembangan diri di SDN Percobaan 1 Malang dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu kegiatan pengembangan diri secara terprogram dan kegiatan
pengembangan diri yang tidak terprogram;
(3) kegiatan pembiasaan. Kegiatan pembiasaan ini ada yang
bersifat rutin, spontan dan keteladanan.
Ketiga, evaluasi kurikulum berbasis karakter
di SDN Percobaan 1 Malang berkaitan dengan keefektifan penanaman muatan
karakter pada diri peserta didik. Penilaian ini meliputi proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), kegiatan pengembangan diri dan kegiatan pembiasaan.
Penilaian ini memperhatikan indikator sekolah dan indikator kelas yang telah
ditentukan.
Peneliti memberikan saran kepada:
(1) Kepala SDN Percobaan 1 Malang agar dapat
mempertahankan dan mengembangkan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam
kurikulum yang telah berjalan selam ini,
(2) Kepala Jurusan Administrasi Pendidikan agar dapat
mempersiapkan lulusan yang menguasai pengintegrasian karakter dalam kurikulum,
(4) Peneliti lain
agar melalukan penelitian yang sejenis di lokasi yang berlainan agar bisa
mengembangkan kurikulum berbasis karakter.
2.3.
Potensi media sumber belajar di daerah wisata Taman
Belajar Jatim Park Batu
Di Jatim Park 1 Malang tidak
hanya terdapat wahana untuk bermain saja, tetapi disana juga terdapat wahana
pendidikan yang baik dan sangat bermanfaat untuk pelajar seperti kita.
Wahana-wahana tersebut di antaranya :
1.
Laboratorium IPA
Di sini kita dapat menemui foto tokoh-tokoh
yang berjasa dalam ilmu pengetahuan.Seperti :
·
Robet
Koch (1843 – 1910) : Orang pertama yang membukikan bahwa bakteri adalah salah
satu penyebab penyakit.
·
Alexander
Oparin (1894 – 1980) : Orang pertama yang membuktikan bahwa sel muncul sebelum
adanya Gen.
·
Ernest
Rudherford (1871 – 1937) :Orang Pertama yang memisahkan atom.
a. Galeri Kimia
Disini
terdapat simbol - simbol yang berhubungan dengan kimia.Semua unsur yang ada
dalam susunan zat kimia dapat kita temukan disini dan di urutkan sesuai nomor
atom.Setiap unsur dari yang terkecil sampai terbesar. Adapun alat peraganya
yaitu :
1) Percobaan asam – basa
Kegunaan : Mengenai
sifat dari larutan asam dan basa
Cara : Mencampurkan larutan asam dan basa dengan larutan alkohol
Cara : Mencampurkan larutan asam dan basa dengan larutan alkohol
2) Percobaan kimia
Kegunaan : Mengetahui
reaksi kimia yang terjadi pada percobaan tersebut
Cara :
Mencampurkan larutan kimia
3) Percobaan Presipitasi
Kegunaan :Reaksi kimia
yang dapat membentuk endapan
Cara : Menambah Pimbal (II) Nitrat (Pb(NO3)2)
Cara : Menambah Pimbal (II) Nitrat (Pb(NO3)2)
b. Galeri Fisika
Banyak sekali alat
peraga fisika yang dapat dicoba oleh pengunjung secara bebas, baik itu
anak-anak, pelajar, mahasiswa sampai orangtua. Adapun alat peraganya yaitu :
1)
Dinding
Gendang
Sebidang tembok
berwarna merah yang ditempeli gendang-gendang dengan berbagai macam ukuran yang
jika dipukul akan menghasilkan suara-suara dengan nada yang berbeda. Permainan
ini menggambarkan hubungan antara tinggi rendahnya nada dengan luas permukaan
gendang.
2)
Parabola
Suara
Parabola ini
menjelaskan bagaimana ia menguatkan suara yang memiliki gelombang yang sama dan
menghilangkan suara yang gelombangnya berbeda. Sehingga jika kita berbisik di
salah satu parabola, bisikan itu akan terdengar jelas di parabola lain yang
terpisah jauh.
3)
Gong
Gelombang Suara merupakan penghasil gelombang yang berada pada
kisaran frekuensi yang dapat di dengar oleh telinga manusia.
4)
Tiga
Jenis Pengungkit
Pengungkit atau
disebut juga tuas merupakan pesawat sederhana yang paling sederhana.Pengungkit
ini terdiri dari sebuah batang kaku (misalnya logam, kayu, atau batang bambu)
yang berrotasi di sekitar titik tetap yang dinamakan titik tumpu. Selain titik
tumpu yang menjadi tumpuan bagi pengungkit, ada dua titik lain pada pengungkit,
yaitu titik beban dan titik kuasa. Pengungkit golongan I, pengungkit golongan
II, Pengungkit golongan III,
5)
Kopling
Sentrifugal
Dengan adanya
kopling, kita lebih leluasa mempertahankan mesin motor untuk tetap menyala saat
motor berhenti. Karena kopling dapat melepaskan ikatan antara mesin dan roda di
saat yang dibutuhkan. Selain itu, kopling juga memperhalus proses perpindahan
gigi.
6)
Resonansi
Resonansi disebut
juga ikut bergetarnya sebuah benda karena memiliki persamaan
frekuensi.Frekuensi sendiri adalah gerakan bolak-balik, seperti halnya ayunan,
berayun kesana kemari.
7)
Ayunan
magnet
Alat peraga ini
terdiri dari beberapa lengan stainless yang disusun berjajar dengan jarak yang
sama antara satu dengan yang lainnya. Setelah salah satu lengan alat peraga ini
diayun, maka akan bisa kita lihat secara perlahan lengan peraga yang lainnya
akan ikut bergerak mengayun-ayun seperti gelombang.
8)
Gravitram
Karena
pengaruh
gravitasi, suatu benda yang berbentuk bola akan meluncur kebawah bila di
letakkan pada bidang miring. Energi yang di miliki oleh benda tersebut
untuk bergerak biasa di sebut energi potensial ,gravitasi yang kemudian berubah
menjadi energi kinetik pada saat benda tersebut bergerak.
9) Efesiensi Katrol
Katrol pada gambar
diatas merupakan katrol tetap.Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya
tidak berpindah pada saat digunakan.Katrol jenis ini biasanya dipasang pada
tempat tertentu.
10) Pipa Organda
Gelombang
suara merupakan suatu gelombang yang berada pada kisaran frekuensi 20-20.000 Hz. Benda
ini merupakan penghasil gelombang yang berada pada kisaran frekuensi yang dapat
di dengar oleh telinga manusia.
c.
Galeri Biologi
1)
Batang Pohon
Kegunaan :Dengan
menghitung lingkaran pada penampang melintang batang pohon
Cara penggunaan : Dihitung lingkarannya
2)
Mikroskop
Kegunaan : Melihat sel atau organisme yang sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata
Cara penggunaan : Melihat melalui lensa obyektif
Kegunaan : Melihat sel atau organisme yang sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata
Cara penggunaan : Melihat melalui lensa obyektif
3)
Alat Peraga (Kerja Jantung)
Kegunaan : Untuk mengetahui detak jantung pada saat manusia beraktivitas
Cara penggunaan : menekan tombol pada alat peraga
Kegunaan : Untuk mengetahui detak jantung pada saat manusia beraktivitas
Cara penggunaan : menekan tombol pada alat peraga
2.
Taman
Sejarah
a)
Etnik
Nusantara
Memasuki area Galeri Nusantara, anda akan
diingatkan kembali akan keberagaman suku bangsa yang ada di Nusantara melalui
patung-patung orang yang mengenakan pakaian daerah lengkap dengan background rumah adat daerah masing-masing. Mulai
dari Suku Jawa sampai dengan suku di Irian Jaya yang hanya mengenakan koteka
dan tanpa penutup dada. Semua digambarkan mirip dengan aslinya, anda juga dapat
berfoto bersama patung-patung ini jika anda berminat karena desain
patung-patung ini sangat mirip dengan wujud orang sebenarnya. Bahkan di area
Etnik Jawa Timuran, anda bisa seolah-olah sedang tinggal bersama dengan
penduduk asli jawa dan madura karena ukuran patung dan rumahnya dibuat persis
dengan ukuran sebenarnya sehingga anda bisa duduk bersila bersama dengan
patung-patung tersebut.
·
Bali
Bali merupakan daerah yang
mempunyai tradisi yang khas.Karya seni Bali merupakan hasil akulturasi Bali
Kuno, Hindu dan Jawa yang terwujud dalam kebudayaan Hindu dan Bali.
Ciri khas kebudayaan Bali :
a. Ornamen dan patung Bali yang
khas
b. Barang Bali yang dipengaruhi
oleh budaya Cina
c. Batik bertuah Bali yang
disebut “Geringsing”
d. Pakaian adat pria Bali yang
disebut “Udeng”
e. Rumah adat Bali yang disebut
“Pura”
·
Papua
Nama suku pedalaman di daerah Papua yaitu
“Suku Dani”. Jika dilihat dari busana dan tata rias suku Dani terbilang sangat
khas bila dibandingkan dengan etnik lainnya di Papua, diantaranya adalah :
a.
Koteka
/ Holim : Busana adat kaum laki-laki berupa penutup alat kelamin dari “kala
basak” sejenis labu Cina yang dikeringkan.
b.
Yokal :
Busana kaum ibu (wanita yang sudah menikah) terbuat dari serat akar hutan
yang dipintal menjadi semacam rok
c.
Soli
: Pakaian sehari-hari suku Dani yang terbuat dari sejenis daun pandan.
·
Mandar dari Sulawesi Selatan
Nama baju adat adalah Mandar dengan ciri-ciri yaitu :
a.
Berbentuk segi empat
b.
Tidak berlengan
c.
Sisi samping kain dijahit dan bagian atas dilubangi untuk
memasukkan kepala dan sekaligus merupakan leher baju.
Jenis-jenis rumah adat :
·
Rumah
Aceh (Rumah Adat Nanggroe Aceh Darussalam)
Rumah tradisional Aceh oleh warga setempat
disebut rumoh Aceh.Bentuknya seragam, yakni persegi empat memanjang dari timur
ke barat.Konon, letak yang memanjang itu dipilih untuk memudahkan penentuan
arah kiblat.
Dari segi ukir-ukiran, rumoh Aceh di tiap-tiap
kabupaten di Provinsi NAD tidaklah sama. Masing-masing punya ragam ukiran yang
berbeda.
·
Rumah
Balai Batak Toba (Rumah Adat Sumatera Utara/Sumut)
Nilai budaya itu sangat perlu dilestarikan
dan hendaknya dapat ditempatkan sebagai dasar filosofi sebagai pandangan hidup
bagi generasi penerus kelak.Ada pendapat yang mengatakan bahwa bangsa yang
besar adalah bangsa yang dapat menghargai budayanya, karena itu Bangso Batak
perlu menjaga citra dan jati dirinya agar keberadaannya tetap mendapat tempat
dalam pergaulan hubungan yang harmonis.
·
Rumah
Gadang (Rumah Adat Sumatera Barat/Sumbar)
Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat tinggal
dan tempat acara adat. Ukuran ruang tergantung dari banyaknya penghuni di rumah
itu. Namun, jumlah ruangan biasanya ganjil, seperti lima ruang, tujuh, sembilan
atau lebih. Sebagai tempat tinggal, rumah gadang mempunyai bilik-bilik dibagian
belakang yang didiami oleh wanita yang sudah bekeluarga, ibu-ibu, nenek-nenek
dan anak-anak.
Fungsi rumah gadang yang juga penting adalah sebagai iringan adat, seperti menetapkan adat atau tempat melaksanakan acara seremonial adat seperti kematian, kelahiran, perkawinan, mengadakan acara kebesaran adat, tempat mufakat dan lain-lain.Perbandingan ruang tempat tidur dengan ruang umum adalah sepertiga untuk tempat tidur dan dua pertiga untuk kepentingan umum.Pemberian ini memberi makna bahwa kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.
Fungsi rumah gadang yang juga penting adalah sebagai iringan adat, seperti menetapkan adat atau tempat melaksanakan acara seremonial adat seperti kematian, kelahiran, perkawinan, mengadakan acara kebesaran adat, tempat mufakat dan lain-lain.Perbandingan ruang tempat tidur dengan ruang umum adalah sepertiga untuk tempat tidur dan dua pertiga untuk kepentingan umum.Pemberian ini memberi makna bahwa kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.
·
Rumah
Panggung (Rumah Adat Provinsi Jambi)
Konstruksi dalam bentuk panggung adalah
warisan budaya dalam membuat sebuah bangunan dari nenek moyang kita.Kita dapat
lihat rumah tradisional di beberapa daerah, seperti di Sumatra,
Kalimantan, atau Sulawesi, kebanyakan menggunakan bentuk rumah
panggung.Secara materi dan efesiensi, rumah panggung sangat banyak
manfaat.Ruang bawah rumah yang kosong dapat dimanfaatkan sebagai area bermain
anak-anak, asalkan tinggi panggung aman untuk dilalui, minimal tinggi panggung
adalah dua meter.
·
Rumah
Joglo (Rumah Adat Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta)
Rumah Jawa merupakan lambang status bagi
penghuninya dan juga menyimpan rahasia tentang kehidupan sang penghuni. Rumah
Jawa merupakan sarana pemiliknya untuk menunjukkan siapa sebenarnya dirinya
sehingga dapat dimengerti dan dinikmati orang lain. Rumah Jawa juga menyangkut
dunia batin yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat Jawa.
·
Rumah Adat Riau
Rumah orang melayu Riau
dibangun di atas tiang-tiang penyangga untuk menghindari masuknya air serta
menjaga agar hewan-hewan ternak tidak masuk ke dalam rumah.Pada rumah tinggal
(yang disebut rumah bubung melayu, atau rumah belah bubung, atau rumah rabung), kolong
rumah sering dipakai sebagai tempat bertukang di samping sebagai tempat
penyimpanan alat-alat pertanian dan menangkap ikan.Kadang-kadang kolong rumah
juga dapat dimanfaatkan untuk tempat bermain anak-anak.
3.
Taman
Agro
1)
Buah-buahan
·
Sirsak
bali
Sirsak dikenal sebagai buah yang nikmat untuk
diminum.Buah sirsak memiliki begitu banyak manfaat untuk pengobatan.
·
Cempedak
Cempedak adalah salah satu buah asli Indonesia yang cukup dikenal. Salah satu manfaat buah cempedak bagi kesehatan
adalah untuk menyehatkan mata. Itu karena cempedak memiliki kandungan vitamin A
200 SI pada setiap 100 gramnya
·
Gowok
Gowok tumbuh
liar terutama di hutan-hutan sekunder, antara ketinggian 200–1800 m dpl. Selain
itu gowok juga ditanam di ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan
wanatani yang lain.
·
Berbagai
tanaman toga dan sayur-mayur
Toga (tanaman obat keluarga) adalah tanaman
budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai
obat ataupun kebun tanaman obat yang dapat disalurkan kepada masyarakat.
Beberapa jenis toga yang ditanam di Jatim Park 1 antara lain berbagai jenis rempah-rempah
(jahe, kunyit, jinten, kapulaga, gingseng dll) dan daun mint. Sedangkan tanaman
sayur-mayur yang ada di Jatim Park 1 antara lain brokoli, cabe, tomat, seledri
dll.
·
Berbagai
jenis jeruk
Jeruk adalah semua tumbuhan berbunga anggota margaCitrus dari sukuRutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara
anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua
anggotanya. Jeruk sangatlah beraneka ragam jenisnya, yang terkadang menyulitkan
klasifikasinya. Jenis jeruk yang ada di Jatim Park 1 antara lain jeruk bali,
jeruk bali putih
·
Berbagai
jenis belimbing dan mengkudu
Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah
berbentuk khas yang berasal dari Indonesia, India, dan Sri Langka. Belimbing merupakan buah yang jika masak
berwarna kuning dan jika diiris berbentuk menyerupai bintang. Belimbing yang
ada di Jatim Park 1 ini salah satunya adalah belimbing demak (Aver.Carambola.L.
Var Demak). Penyebaran geografis belimbing demak berasal dari Jepara, tetapi
tempat penyebarannya di Demak.
Mengkudu buah majemuk yang masih muda
berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua
berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.Mengkudu ini digunakan sebagi obat
tradisional oleh masyarakat.Kulit mengkudu ini bisa dibuat salep dan buahnya
bisa menghilangkan karat pada logam.
2)
Sayur-sayuran
·
Mint
Sayur ini
digunakan untuk Obat dan sayur. Penyakitnya
yaitu Busuk daun.
·
Tomat
Biasanya digunakan untuk orang-orang
yang kekurangan vitamin A
·
Labu Siam
Digunakan untu penyembuh penyakit
2.4. Pembahasan
2.4.1. Persiapan
Sebelum melaksanakan kegiatan observasi
lapangan ke Malang yakni ke SDN 1 Percobaan Malang dan ke Taman Belajar Jatim
Park 1, banyak hal-hal yang dilakukan untuk persiapan kesuksesan keberangkatan.
Pertama, progam observasi lapangan adalah program kuliah dari mata kuliah
Pendidikan IPA kelas A. Setelah mendapatkan materi, selanjutnya adalah
perencanan pengadaan observasi lapangan. Persiapan ketiga adalah pemilihan
objek. Setelah melakukan musyawarah dan
menemukan hasil akhir. Setelah proposal siap, kemudian pengajuan proposal. Lalu
proposal disetujui oleh pihak fakultas. Persiapan selanjutanya adalah menyiapkan
keberangkatan. Mahasiswa melakukan persiapan keberangkatan ke malang pada
tanggal 22 April 2016. Pada tanggal 22 april sekitar pukul 01.00 bus rombongan
observasi Kelas A Pendidikan IPA
berangkat. Setelah obervasi dilakukan, selanjutnya adalah pemberian
tugas kelompok oleh pak Singgih. Itulah sebagian besar rangkaian persiapan yang
dilakukan sebelum kegiatan kuliah lapang dilaksanakan. Dimana SDN 1 Percobaan
Malang dan Jatim Park menjadi tujuan observasi.
2.4.2. Profil
SDN Percobaan 1 Malang
Sekolah Dasar Negeri Percobaan 1 Malang
dahulu adalah sekolah yang dikelola oleh IKIP Malang, bernama SD Laboratorium
IKIP Malang yang didirikan oleh Prof. Dr. Supartinah Pakasi, pada tahun 1968.
Tahun 1973 berubah nama menjadi Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
dalam binaan IKIP Malang. Kemudian turun SK Mendikbud No.027/V/1986, yaitu
tentang pengelolaan sekolah yang melaksanakan printisan pendidikan dialihkan
pengelolaannya kepada Kantor Wilayah Propinsi Jawa Timur.
Kemudian turun SK Mendikbud No.0707/P/1986,
tentang penegerian sekolah dasar Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
IKIP Malang, menjadi Sekolah Dasar Negeri Malang dalam binaan Kanwil Depdikbud
Prop.Jatim.
Tahun 1987, turun SK Mendikbud No. 0757/O/1987,
tentang penegerian 4 (empat) Sekolah Dasar propinsi Daerah Istimewa Yokyakarta
dan perubahan keputusan Mendikbud No. 0326/0/1978 dan No.0707/P/1986, SD Negeri
Malang menjadi SD Negeri Percobaan Malang dalam binaan Kanwil Depdikbud
Propinsi Jawa Timur.
Selanjutnya dengan berlakunya OTODA, SDN
Percobaan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Malang. Keputusan Walikota
Malang No. 138 tahun 2004 tanggal 17 Maret 2004, tentang penetapan perubahan
kelembagaan Sekolah Dasar Negeri Percobaan menjadi Sekolah Dasar Negeri
Percobaan 1 Kota Malang.
2.4.3.
Jatim Park
Jawa Timur Park merupakan obyek wisata dengan konsep
dasar yang memadukan secara serasi pendidikan dan pariwisata dimana kita bisa
bermain dan belajar sekaligus dalam satu tempat dan waktu. Menyambut anda
dengan wahana pendidikan yang sarat akan khasanah ilmu pengetahuan dan
teknologi di rute awal, sekaligus menghantarkan anda pada wahana-wahana lain
yang akan semakin membentangkan cakrawal pengetahuan bagi siapa saja yang
datang berkunjung. Mulai dari Wahana Galeri Etnik Nusantara dan Anjungan Jawa
Timur yang akan membawa anda kelorong waktu, berpindah dari satu tempat ke
tempat lain di Nusantara dan menjelajahi ragam budaya Indonesia. Terdapat juga
Galeri Belanja ( Kimia, Fisika, Biologi, dan Matematika ) dengan Stadium Galeri
Belajar yang mampu menampung hingga 300 siswa.
Dilengkapi pula alat peraga ilmu terapi ( indoor&
outdoor ) yang didukung oleh PLN, Telkom, Rimba Raya dan sejumlah Universitas
terkemuka di Jawa Timur. Dan tentu saja, wahana permainan yang fantastis dengan
penambahan 3 wahana baru setiap tahunnya, akan semakin melengkapi kegembiraan
liburan anda.
MACAM-MACAM ALAT PEMBELAJARAN FISIKA
1.
Dinding
Gendang.
Dinding gendang adalah sebidang tembok
berwarna merah yang ditempeli gendang-gendang dengan berbagai macam ukuran yang
jika dipukul akan menghasilkan suara-suara dengan nada yang berbeda. Permainan
ini menggambarkan hubungan antara tinggi rendahnya nada dengan luas permukaan
gendang.
2.
Parabola
Suara
Parabola ini menjelaskan bagaimana ia
menguatkan suara yang memiliki gelombang yang sama dan menghilangkan suara yang
gelombangnya berbeda. Sehingga jika kita berbisik di salah satu parabola,
bisikan itu akan terdengar jelas di parabola lain yang terpisah jauh
3.
Gong
Gong merupakan sebuah alat musik pukul. Gong
juga merupakan salah satu alat musik tradisional. Alat musik ini terbuat dari
leburan logam seperti perunggu dengan tembaga dengan permukaan yang bundar
(dengan atau tanpa Pencu). Kegunaan : Sebagai penghasil gelombang yang berada
pada kisaran frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia (Frekuensi 20
Hz – 20 KHz)
4.
Oscylinder
Scope (Gitar)
Gitar adalah sebuah dawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya
menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh
pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya
berjumlah enam didempetkan.Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai
jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja.Beberapa gitar
modern dibuat dari material polikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2
jenis: akustik dan elektrik.
5.
Tiga
Jenis Pengungkit
Pengungkit atau disebut juga tuas merupakan
pesawat sederhana yang paling sederhana.
Pengungkit ini terdiri dari sebuah batang
kaku (misalnya logam, kayu, atau batang bambu) yang berotasi di sekitar titik
tetap yang dinamakan titik tumpu. Selain titik tumpu yang menjadi tumpuan bagi
pengungkit, ada dua titik lain pada pengungkit, yaitu titik beban dan titik
kuasa.
1. Pengungkit GOLONGAN I
2. Pengungkit GOLONGAN II
3. Pengungkit GOLONGAN III
6.
Kopling
Sentrifugal
Pada dasarnya kopling adalah
kata serapan dari coupling yang kata dasarnya adalah couple.
Nah dengan adanya kopling, kita lebih leluasa mempertahankan mesin motor untuk
tetap menyala saat motor berhenti. Karena kopling dapat melepaskan ikatan
antara mesin dan roda di saat yang dibutuhkan. Selain itu, kopling juga
memperhalus proses perpindahan gigi. Contohnya pada motor bebek, terdapat 2
buah kopling.Yaitu kopling utama dan kopling sentrifugal.Kopling sentrifugal
berfungsi untuk melepas ikatan mesin dan roda saat RPM mesin semakin rendah.
Dengan adanya kopling ini, mesin motor bebek akan mati saat berhenti dalam kondisi gigi
masuk
7.
Resonansi
Bandul ini tidak terlepas dari getaran,
Dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periode
melalui titik kesetimbangan.umum resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya
benda disekitarnya karena adanya benda lain yang bergetar.Resonansi disebut
juga ikut bergetarnya sebuah benda karena memiliki persamaan
frekuensi.Frekuensi sendiri adalah gerakan bolak-balik, seperti halnya ayunan,
berayun kesana kemari.Gerakan satu kali bolak balik itu disebut
frekuensi.Artinya jika ada dua atau lebih benda yang jika bergetar memiliki
frekuensi yang sama, maka jika salah satunya bergetar (dan lainnya sedangdiam)
maka yang terjadi adalah benda yang lainnya akan turut bergetar juga. ”tenaga”
yang menggetarkannya adalah karena gejala resonansi itu tadi.Berayunnya bandul
karna bandul lainnya tergantung pada panjang tali dan bukan massanya.Frekuensi
getaran bandul hanya bergantung pada panjang talinya dan tidak bergantung pada
berat massanya maupun amplitudo.
8.
Ayunan
magnet
Alat peraga ini terdiri dari beberapa lengan
stainless yang disusun berjajar dengan jarak yang sama antara satu dengan yang
lainnya. Setelah salah satu lengan alat peraga ini diayun, maka akan bisa kita
lihat secara perlahan lengan peraga yang lainnya akan ikut bergerak
mengayun-ayun seperti gelombang. Mengapa? Disetiap lengan alat peraga ini
terdapat magnet didalamnya, disusun berjajar dengan kutub yang berbeda,
sehingga ada gaya menarik antara satu lengan dengan lengan lainnya. Dengan
adanya gaya tarik menarik inilah alat peraga ini bekerja, bila salah satu
digerakkan maka akan mempengaruhi lengan lainnya, secara berurutan mereka akan
saling mempengaruhi, sehingga
terbentuklah gelombang tersebut.
9. Gravitram
Mengapa
bola-bola tersebut bisa menggelinding? karena pengaruh gravitasi, maka suatu
benda yang terbentuk benda akan menggelinding ke bawah bila di letakkan di atas
suatu bidang miring .Energi yang di miliki oleh benda tersebut untuk bergerak
biasa di sebut energi potensial ,gravitasi yang kemudian berubah menjadi energi
kinetik pada saat benda tersebut bergerak .
10. Efesiensi Katrol
Katrol pada gambar
diatas merupakan katrol tetap.Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya
tidak berpindah pada saat digunakan.Katrol jenis ini biasanya dipasang pada
tempat tertentu.Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah
contoh katrol tetap.Ketika kamu menarik ke bawah pada lengan kuasanya dengan
tali, katrol itu menaikkan benda yang dihubungkan dengan lengan beban.
Keuntungan mekanik katrol tetap sama dengan 1 (satu). Jadi, katrol tetap
tunggal tidak menggandakan gaya kuasa. Pada Katrol Tetap Titik Tumpu terletak
pada sumbu katrol artinya Jarak antara Titik Beban ke Titik Tumpu sama dengan
jarak antara kuasa ke titik tumpu dengan demikian maka panjang lengan beban
sama dengan panjang lengan kuasa.
11. Kompor Matahari
Oven
surya atau kompor tenaga surya adalah
perangkat masak yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi.Berhubung kompor jenis ini tidak menggunakan bahan
bakar konvensional dan biaya operasinya rendah, organisasi kemanusiaan
mempromosikan penggunaannya ke seluruh dunia untuk mengurangi penggundulan hutandan penggurunan, yang disebabkan oleh
penggunaan kayu sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak.
JENIS-JENIS TUMBUHAN
1. Sirsak bali
Sirsak dikenal sebagai buah yang nikmat untuk
diminum.Sebagian besar dari kita tidak menyadari ternyata buah sirsak memiliki
begitu banyak manfaat untuk pengobatan. Tidak hanya itu saja, bahkan daun dari
pohon sirsak bali pun memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan dan
pengobatan. Manfaat daun sirsak adalah mengobatii kanker, mengobati asam urat,
Manfaat Daun Sirsak untuk mengobati Sakit Pinggang, Membantu system kekebalan
tubuh dan menghindari infeksi, manfaat Daun Sirsak untuk mengobati Eksim dan
Rematik, Manfaat daun Sirsak untuk mengobati Bisul.
2. Cempedak
Cempedak adalah salah satu buah asli Indonesia yang cukup dikenal.Sekilas penampilan
dan rasa buah ini mirip buah nangka, wajar karena cempedak masih berkerabat
(satu genus) dengan nangka.Namun aroma cempedak lebih menusuk layaknya buah
durian.
Cempedak dikenal juga
sebagai campadak atau cempeda. Di beberapa daerah di Indonesia, disebut dengan
beberapa nama lokal seperti nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), cubadak
hutan (Minangkabau), tiwadak (Banjar). Sedangkan dalam bahasa Inggris, cempedak
dikenal sebagai Chempedak atau Champedak.
Salah satu manfaat buah cempedak bagi
kesehatan adalah untuk menyehatkan mata.Itu karena cempedak memiliki kandungan
vitamin A 200 SI pada setiap 100 gramnya.Kita tahu bahwa vitamin A memang
berfungsi untuk menjaga kesehatan kornea mata agar bisa berfungsi dengan baik.
Khasiat cempedak yang lain adalah menjaga kesehatan pencernaan dan bisa menekan
kolesterol dalam darah. Hal itu karena cempedak memiliki kandungan serat pangan
ditambah vitamin C yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan buah nangka.
3.
Gowok
Pohon kecil sampai sedang, tinggi 8-20 m dan gemang
hingga sekitar 50 cm. Daun tunggal berhadapan, lonjong, 17-25 x 6–7 cm.
Buah buni, bulat agak gepeng, 2–3 cm garis tengahnya, ungu tua hingga
kehitaman mengkilap, bermahkota tabung kelopak, tersusun dalam rangkaian Daging
buah putih atau agak merah ungu, banyak mengandung sari buah, masam atau asam
manis agak rujak, berbiji gepeng dengan kulit putih atau merah ungu. Gowok
tumbuh liar terutama di hutan-hutan sekunder, antara ketinggian 200–1800 m dpl.
Selain itu gowok juga ditanam di ditanam di kebun-kebun pekarangan dan
lahan-lahan wanatani yang lain. Gowok kebanyakan ditanam untuk diambil buahnya,
kerap dijual di pasar untuk dimakan segar, sebagai bahan rujak untuk di setup.
Kayunya berwarna kemerahan, digunakan sebagai bahan bangunan atau
perabotan.Tanaman ini diperbanyak dengan biji.
4.
Berbagai
tanaman toga dan sayur-mayur
Toga (tanaman obat keluarga) adalah tanaman
budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai
obat ataupun kebun tanaman obat yang dapat disalurkan kepada masyarakat.
Beberapa jenis toga yang ditanam di Jatim Park 1 antara lain berbagai jenis rempah-rempah
(jahe, kunyit, jinten, kapulaga, gingseng dll) dan daun mint. Sedangkan tanaman
sayur-mayur yang ada di Jatim Park 1 antara lain brokoli, cabe, tomat, seledri
dll.
5.
Berbagai
jenis jeruk
Jeruk adalah semua tumbuhan berbunga anggota margaCitrus dari sukuRutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara
anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua
anggotanya.Jeruk sangatlah beraneka ragam jenisnya, yang terkadang menyulitkan
klasifikasinya.
Jenis jeruk yang ada di Jatim Park 1 antara lain jeruk
bali, jeruk bali putih.
6.
Berbagai jenis belimbing dan mengkudu
Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk
khas yang berasal dari Indonesia, India, dan Sri Langka.Belimbing merupakan buah yang jika masak
berwarna kuning dan jika diiris berbentuk menyerupai bintang.Belimbing yang ada
di Jatim Park 1 ini salah satunya adalah belimbing demak (Aver.Carambola.L. Var
Demak).penyebaran geografis belimbing demak berasal dari Jepara, tetapi tempat
penyebarannya di Demak.
Mengkudu
buah majemuk yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol,
dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.Mengkudu ini
digunakan sebagi obat tradisional oleh masyarakat.Kulit mengkudu ini bisa
dibuat salep dan buahnya bisa menghilangkan karat pada logam.
7.
Majapahit
Maja (Aegle marmelos (L.) Correa, suku jeruk-jerukan atau Rutaceae) adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tahan lingkungan keras tetapi
mudah luruh daunnya dan berasal dari daerah Asia tropika dan subtropika. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di pekarangan
tanpa perawatan dan dipanen buahnya.Maja
masih berkerabat dekat dengan kawista.Di Bali dikenal sebagai bila. Di Pulau Jawa, maja sering kali dipertukarkan dengan berenuk, meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda.
Tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi
lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem; misalnya dari 49°C pada musim
kemarau hingga -7 °C pada musim dingin di Punjab (India),
pada ketinggian tempat mencapai +1.200m. Di Asia Tenggara, maja hanya dapat berbunga dan berbuah dengan
baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi
di atas 500 m.
Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap
tanah yang agak basa (salin).
Warna kulit luar buah maja berwarna
hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Aroma buahnya harum dan
cairannya manis, bertentangan dengan anggapan orang bahwa rasa buah maja adalah
pahit. Sebagaimana jeruk, buah maja dapat diolah menjadi serbat, selai, sirop,
atau nektar.Kulitnya dibuat marmalade.
JENIS-JENIS HEWAN
1.
Buaya
Buaya adalah reptil
bertubuh besar yang hidup di air.Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota sukuCrocodylidae, termasuk pula buaya sepit (Tomistoma schlegelii). Meski demikian nama
ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial;
yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku. Buaya umumnya menghuni habitat
perairan tawar seperti sungai,
danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun ada pula yang
hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan,
reptil dan mamalia, kadang-kadang juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya.
Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak
zaman dinosaurus.Buaya yang ada di Jatim Park 1 ini berwarna kuning
keputihan namun bukan termasuk buaya albino.
2.
Singa
Singa adalah spesies hewan dari
Keluarga felidae
atau jenis kucing.Singa merupakan hewan yang hidup berkelompok, biasanya
terdiri dari seekor singa jantan dan banyak singa betina.Singa selalu berusaha
mempertahankan daerah kekuasaannya. Singa dapat hidup antara rentang usia 10-15
tahun di alam bebas namun bila dipenangkaran mampu berusia lebih dari 20 tahun.
Singa yang berada di Jatim Park 1 ini
merupakan jenis singa putih (Panthera leo
krugeri) yang berasal dari Afrika. Seluruh tubuhnya berwarna putih tetapi
ada juga yang berwarna kekuningan.Singa putih bukanlah singa albino, namun
terdapat kandungan warna chinchilla yang menonjol dan memberiwarna biru, abu-abu atau hijau, abu-abu pada matanya.
3.
Ikan
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik
(hewan berdarah dingin) yang hidup di air dan bernafas dengan insang.Ikan
merupakan kelompok vertebrata yang paling beragam dengan jumlah spesies lebih
dari 27.000 diseluruh dunia. Jenis ikan yang terdapat di Jatim Park 1 ini
merupakan jenis ikan mas hias (Carassius
auratus) merupakan ikan air tawar dari familia Cyprinidae dan ordo
Cypriniformes. Ikan mas hias merupakan
salah satu jenis ikan yang pertama kali berhasil dibudidayakan manusia.
4.
Bebek Hias
Bebek hias adalah
hewan yang telah didomestikasi (dipelihara) guna diambil telurnya, dagingnya bahkan
bulunya.Bebek hias mempunyai ciri bulu hias yang sangat indah dan halus.Jenis
bebek yang ada di Jatim Park 1 merupakan jenis bebek mallard (nomer 1) dan
bebek mandarin jenis aix galericulate (nomer 2 dan 3). Bebek mandarin jenis aix galericulate, bebek jantan dari
genus ini bulunya lebih indah dari bebek betina. Tubuh bebek jantan mulai dari
kepala hingga ekor memiliki perpaduan warna yang indah yakni perpaduan warna
cokelat, putih dan abu-abu atau cokelat kehijauan (nomer 3) sedangkan bebek
betina terlihat biasa (nomer 2).
2.4.4. Pembelajaran IPA
Menurut hasil observasi yang kami temukan di
SD Negeri 1 Percobaan Malang, bahwa disana merupakan salah satu sekolah dasar
yang cukup terkenal karena kualitas murid yang dihasilkan.Selain menampung
siswa yang memiliki kondisi normal dalam hal fisik maupun psikis, ternyata
sekolah tersebut juga menerima murid yang disabilitas. SD Negeri 1 Percobaan
Malang memiliki visi dan misi yaitu “Pendidikan Untuk Semua” yang artinya bahwa
pendidikan untuk mereka semua yang memiliki kekurangan ataupun yang normal baik
fisik maupun psikis tanpa membeda-bedakan, karena sekolah tersebut percaya
bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan kekurangan yang
mereka miliki jika diperhatikan dan dipelajari lebih jauh bisa jadi hal
tersebut menjadi kelebihan yang menakjubkan. Di sekolah tersebut mereka dapat
menerima 1-2 siswa disabilitas setiap tahunnya.Sekolah tersebut juga
memperhatikan mereka yang disabilitas dengan lebih teliti dan detail.Mereka
menyediakan 2 orang untuk menjaga 1 anak disabilitas.
SD Negeri 1 Percobaan Malang ini setiap kelas
dibagi menjadi dua yaitu A, B, dan C, hal ini dimaksudkan untuk kelas A berisi
anak yang memiliki kemampuan akademik yang bagus dari teman-temannya. Hal ini
juga melalui beberapa rangkaian tes untuk membuktikan hal tersebut.Untuk kelas
B merupakan anak yang memiliki nilai akademik yang sedikit rendah dari nilai
yang ditentukan, tetapi hal tersebut bisa berganti tiap tahunnya.Untuk kelas C
diisi oleh anak-anak yang memang memiliki kemampuan akademis yang cukup renda
sehingga membutuhkan perhatian khusus dari guru untuk meningkatkan kemampuan
akademis. Setiap kenaikan kelas, anak akan diuji lagi untuk menetukan kelas
yang akan mereka tempati yaitu kelas A dan B.
Dalam hal ini kelompok kami berkesempatan
untuk mengobservasi anak kelas VI A dalam pembelajaran IPA yang sedang
berlangsung pada saat itu.Menurut hasil observasi kami di lapangan, mereka
melakukan simulasi tentang materi yang diajarkan yaitu “Sistem Peredaran Darah”.Setelah guru berceramah di dalam kelas
tentang metri sistem peredaran darah, guru menyuruh siswa untuk melakukan
simulasi d luar kelas.Hal ini ditujukan agar siswa lebih aktif, kreatif, dan
inovatif dalam menyerap pelajaran, sehingga siswa juga dapat lebih memahami dan
mengerti tentang peredaran darah yang ada di dalam tubuh manusia.
Di sini siswa disuruh membuat peredaran darah
dengan cara menggambar di lapangan dengan menggunakan kotak-kotak yang
menyimbolkan jantung, paru-paru, dan peredaran darah pada tubuh manusia. Siswa
sangat senang dan merasa tidak bosan dengan pelajaran, sehingga mereka dapat
menerima pelajaran dengan hati yang senang dan akhirnya mereka mulai menghafal,
memahami, dan mengerti tentang materi yang diberikan guru. Guru juga menganggap
metode simulasi ini sangat cocok untuk pelajaran IPA di SD, karena ini adalah
cara yang efektif membuat siswa mengetahui secara langsung apa yang terjadi
pada peredaran darah yang ada di tubuhnya tersebut. Siswa tidak hanya mendengar
teori yang ada, tetapi siswa bisa langsung mempraktekkan secara nyata, itu yang
membuat metode ini efektif dan cocok untuk digunakan.Selain itu hasil yang
didapatpun sangat memuaskan di mata guru.
Selain menggunakan metode simulasi ini, guru
juga memberikan metode-metode lain yang juga efektif. Metode ceramah sangat
pasti masih digunakan oleh guru karena metode ini sangat efektif dari pada
metode-metode lain, dengan metode ceramah ini akhirnya guru bisa
mengkombinasikan dengan metode-metode lain yang lebih kreatif dan inovatif. Selain
itu guru juga menggunakan metode bongkar pasang. Seperti yang anak-anak lakukan
saat mempelajari “Sistem Pencernaan” guru
menggunakan metode bongkar pasang ini
untuk menguji siswa apakah mereka sudah mengerti tentang materi sistem
pencernaan dan urutan-urutan pada sistem pencernaan. Siswa disuruh untuk
menyusun sistem pencarnaan mulai dari mulut sampai anus, setelah itu murid
disuruh untuk mempresentasikan hasil yang mereka buat kepada
teman-temannya.Semua metode itu digunakan guru hanya semata-mata untuk membuat
siswa lebih mengerti dan faham tanpa harus menghapal teori.
Kami merasa beruntung, karena bertepatan
dengan siswa kelas VI A sedang melaksanakan pembelajaran IPA. Di sana
bertepatan dengan anak-anak sedang melakukan simulasi untuk pembelajaran IPA
yaitu “Sistem Peredaran Darah Manusia”
dan “Sistem Pencernaan pada Manusia”. Kami
juga merasa sangat senang karena disambut hangat semua kalangan baik kepala
sekolah, guru, para staf yang bertugas dan terutama siswa-siswi yang bedada di
SD Negeri 1 Percobaan Malang.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam hal ini kelompok kami berkesempatan untuk
mengobservasi anak kelas II A dalam kegiatan pembelajaran. Menurut hasil
observasi kami di lapangan, anak kelas II A sedang melakukan Kegiatan Belajar
dan Mengajar (KBM) mengenai tema 8 yaitu Keselamatan di rumah dan di
perjalanan. Guru menggunakan metode ceramah dalam penyampain materi. Guru
selalu melibatkan siswa dalam mengambil keputusan. Selain itu guru memberikan
permaianan lempar pertanyaan sebelum pelajaran berakhir.. Hal ini ditujukan
agar siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam menyerap pelajaran.
Pada kurikulum 2013 guru menggunakan
pendekatan saintifik, dimana siswa dituntut untuk mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan. Siswa sangat
senang dan merasa tidak bosan dengan pelajaran, sehingga mereka dapat menerima
pelajaran dengan hati yang senang dan akhirnya
Jawa Timur Park
merupakan obyek wisata dengan konsep dasar yang memadukan secara serasi
pendidikan dan pariwisata dimana kita bisa bermain dan belajar sekaligus dalam
satu tempat dan waktu. Menyambut anda dengan wahana pendidikan yang sarat akan
khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi di rute awal, sekaligus menghantarkan
anda pada wahana-wahana lain yang akan semakin membentangkan cakrawal
pengetahuan bagi siapa saja yang datang berkunjung. Mulai dari Wahana Galeri
Etnik Nusantara dan Anjungan Jawa Timur yang akan membawa anda kelorong waktu,
berpindah dari satu tempat ke tempat lain di Nusantara dan menjelajahi ragam
budaya Indonesia. Terdapat juga Galeri Belanja ( Kimia, Fisika, Biologi, dan
Matematika ) dengan Stadium Galeri Belajar yang mampu menampung hingga 300
siswa.
3.2.
Saran
1) Untuk lembaga PGSD, agar lebih meningkatkan
lagi kualitas dalam program pembelajaran pada mahasiswa khususnya. Agar bisa
menciptakan lulusan yang profesional dan unggul dalam bekerja. Menjadi seorang
tenaga pendidik yang memiliki intelektual yang tinggi
2) Untuk mahasiswa, khususnya PGSD Universitas
Jember, agar belajar lebih giat lagi. Agar elak bisa lulus dan mencapai
kualitas yang baik. Dan menjadi tenaga pendidik yang berkualitas dlam
mencerdaskan generasi muda dan memajukan bangsa.
3)
Untuk
guru, sebagai guru seharusnya guru lebih memperhatikan lagi cara nya dalam
menyampaikan suatu materi pelajaran. Guru harus mampu memilih pendekatan, metode, dan teknik suatu pembelajaran yang
tepat setiap kali mengajar.
DAFTAR RUJUKAN
·
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)SD Negeri Percobaan 1 Malang
·
Kurikulum
LAMPIRAN
·
Foto – foto
·
Lampiran
2
LEMBAR OBSERVASI / WAWANCARA
1.
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri Percobaan 1 Malang
2.
Jumlah kelas, siswa : Jumlah kelas
ada 13 kelas
TAHUN
|
ROMBEL
|
JUMLAH
|
2004
/ 2005
|
12
|
570
|
2005
/ 2006
|
12
|
562
|
2006
/ 2007
|
13
|
587
|
2007
/ 2008
|
13
|
574
|
2008
/ 2009
|
13
|
555
|
2009/2010
|
13
|
557
|
3.
RPP Pembelajaran IPA
(lampiran 3)
4.
Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA di SD tidak hanya menekankan
pada penguasaan konsep-konsep IPA saja, tetapi juga menekankan pada proses
penemuan. Dengan demikian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IPA, siswa
tidak hanya menguasai konsep tetapi juga menguasai keterampilan proses dan
sikap ilmiah.
Pembelajaran IPA membutuhkan berbagai macam
peralatan dan bahan.Berbagai benda dalam kehidupan sehari-hari dapat
dimanfaatkan sebagai peralatan dalam pembelajaran IPA. Selain itu, ada juga
peralatan pembelajaran IPA yang “standar”, misalnya gelas kimia, neraca, Kit
IPA, dan lain-lain. Sebagai guru, Anda harus menguasai bagaimana mengatur
berbagai peralatan tersebut sehingga persiapan, pelaksanaan, dan pasca
pembelajaran IPA berlangsung seperti yang Anda rencanakan.
1.
Manajemen Pemanfaatan
Peralatan IPA
Apakah
anda menginginkan pemanfaatan peralatan IPA dalam kegiatan pembelajaran di
kelas yang anda lakukan berjalan dengan lancar? Hal ini akan terjadi bila anda
melakukan pengelolaan peralatan IPA dengan benar mulai dari pengambilan
peralatan, penggunaan, penyimpanan, dan perawatan. Untuk itu anda
harus menguasai dengan baik manajemen pemanfaatan peralatan IPA.Dalam manajemen
pemanfaatan peralatan IPA, terdapat dua kegiatan utama yaitu pengklasifikasian
peralatan dan pengelolaan peralatan.
2.
Pengklasifikasian Peralatan
IPA
Pengklasifikasian
merupakan suatu proses pengelompokan berdasarkan ciri tertentu. Langkah yang
dilakukan mulai dari identifikasi ciri dari masing-masing peralatan,
menentukan ciri yang digunakan sebagi dasar pengelompokan, dan melakukan
pengelompokan berdasarkan ciri yang ditentukan. Peralatan IPA dapat
diklasifikan berdasarkan bahan dan fungsinya, misal: alat ukur, alat dari
gelas, model, bagan, alat siap pakai (rakitan), alat bantu proses
percobaan. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pengelompokan peralatan
IPA yang diantaranya adalah memudahkan penyimpanan, perawatan, dan pengambilan
peralatan dari tempat penyimpanan.
3.
Pengelolaan Peralatan IPA
Pengelolaan
peralatan IPA merupakan proses perencanaan, pemanfaatan, pengorganisasian, dan
perawatan berbagai peralatan dalam IPA. Perencanaan praktikum meliputi kegiatan
menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, mengidentikasi peralatan dan
bahan yang tersedia, memeriksa kelayakan alat dan kecukupan jumlah, menentukan
solusi jika ada permasalahan, menentukan strategi yang akan digunakan dalam
praktikum.
4.
Hasil belajar IPA
Tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik jika hasil belajar sesuai dengan
standar yang diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar harus dirumuskan dengan baik untuk dapat dievaluasi pada
akhir pembelajaran.Hasil
belajar
seseorang tidak langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk
memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar.Namun demikian, hasil
belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya.
Hasil
belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti program
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan yang meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor.Syah, Muhibbin (1997: 91-92) menyatakan bahwa hasil belajar juga dapat
dilihat dari tiga aspek, yaitu secara kuantitatif, institusional, dan
kualitatif.Aspek kuantitatif menekankan pada pengisian dan pengembangan kemampuan
kognitif dengan fakta-fakta yang berarti.Aspek insitusional atau kelembagaan
menekankan pada ukuran seberapa baik perolehan belajar siswa yang dinyatakan
dalam angka-angka.Sedangkan aspek kualitatif menekankan pada seberapa baik
pemahaman dan penafsiran siswa terhadap lingkungan di sekitarnya.Sehingga dapat
memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan
definisi dan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati setelah mengikuti
program
belajar mengajar dalam
bentuk tingkat penguasaan siswa terhadap pengetahuan dan ketrampilan.Dengan
demikian, hasil belajar IPA harus dikaitkan dengan tujuan pendidikan IPA yang
telah tercantum dalam kurikulum dengan tidak melupakan hakiakt IPA itu
sendiri.Hasil belajar IPA dikelompokkan berdasarkan hakikat sains yang meliputi
IPA sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar IPA meliputi pencapaian IPA sebagai produk,
proses dan sikap ilmiah.
Dalam segi produk, siswa daharapkan dapat
memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari
segi proses, siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan
pengetahuan, gagasan, pengetahuan, dan menerapkan konsep yang diperolehnya
untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehahri-hari. Dari
segi ilmiah, siswa diharapkan mempunyai minat untuk mempelajari benda-benda di
sekitarnya, bersikap ingin tahu, tekun, kritis, mawas diri, bertanggung jawab,
dapat bekerja sama dan mandiri, serta mengenal dan mengembangkan rasa cinta
terhadap alam sekitar dan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, hasil belajar
hasil belajar yang dikembangkan di SD adalah hasil belajar yang mencakup
penguasaan produk, proses, dan sikap ilmiah.
0 komentar:
Posting Komentar