1.
Teori
Menyimak
Kegiatan menyimak yang dalam
Kurikulum 2004 disebut dengan istilah mendengarkan tidak bisa dilepaskan dengan
kegiatan berbicara sebagai suatu jalinan komunikasi. Karena keduanya merupakan
kegiatan yang resiprokal. Kegiatan menyimak selalu didahului dengan
bunyi. Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan atau tulis. Komunikasi
lisan meliputi aktivitas menyimak (Listening)
dan berbicara (Speaking). Komunikasi
tulis meliputi aktivitas membaca
(reading) dan menulis (writing).
Antara menyimak, berbicara,membaca, dan menulis memiliki hubungan dalam jalinan keterampilan berbahasa, Anda dapat berbicara, memebaca, dan menulis dengan baik jika anda memiliki keterampilan menyimak yang baik pula. Berikut ini adalah hubungan kedudukan dan hubungan antara menyimak ,berbicara ,membaca,dan menulis dalam jalinan keterampilan berbahasa (Tarigan,1983).
Menyimak
langsung
apresiasif
reseptif
fungsional
|
Komunikasi
Tatap muka
|
Berbicara
Langsung
Produktif
Ekspresif
|
Keterampilan
berbahasa
Tak Langsung
produktif
ekspresif
Menulis
|
Komunikasi
Tidak tatp muka
|
Tak lngsung
apresiasif
fungsional
Membaca
|
a. Hakikat
Menyimak
Mendengar
merupakan sesuatu yang dilakukan dengan tidak sengaja. Hal ini berbeda dengan
mendengarkan yang sudah mengarah pada usaha yang sungguh-sungguh dengan
memperhatikan baik-baik apa yang didengar. Dalam memdengarkan focus kesengajaan
dan perhatian merupakan factor penting (Idra, L.A., dkk., 2002:6).Sedangkan kegiatan
menyimak yaitu mendengarkan baik-baik dan berusaha menangkap pesan (aduan)
serta pikiran, ungkapan perasaan seseorang serta menganalisisnya.
Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa mendengar, mendengarkan, dan menyimak merupakan
kegiatan aktif reseptif, sedangkan
berbicara merupakan kegiatan aktif
produktif yag melibatkan unsure kejiwaan dan metakognitif seseorang. Jika
dilihat dari segi tingkat pemaknaan, mendengarkan lebih tinggi daripada
mendengar, dan menyimak lebih tinggi dari pada mendengarkan
Menurut
Kamidjan (2001:4) menyimak adalah
suatu proses mendengarkan lambing-lambang bahasa lisan dengan sungguh-sungguh
penuh perhatian, pemahaman, apresiatif dan dapat disertai pemahaman makna
komunikasi yang disampaikan secara nonverbal.
Akan
tetapi patut diperhatikan bahwa kegiatan
menyimak yang dimaksud merupakan kegiatan menyimak lisan bukan menyimak tulis. Dalam kegiatan
menyimak lisan selain aspek-aspek segmental yang berwujud kata-kata dalam
ucapan/ujaran perlu diperhatikan pula aspek-aspek kinesik dan suprasegmental
yaitu: a)tekanan / keras lembutnya suara, b)jeda atau panjang pendeknya suara,
c)nada atau tinggi rendahnya suara, d) intonasi atau naik turunya suara, dan e)
ritme atau irama dalam suara (Sabarti,
a. 1992:147). Hal ini perlu diperhatikan karena keterampilan menyimak merupakan
keterampilan menangkap pesan dan memahami pesan tersebut dengan sebaik-baiknya,
baik pesan yang tersirat maupun pesan yang tersurat yang terkandung dalam bunyi
bahasa.
Kegiatan
menyimak tulis terwujud dalam kegiatan menyimak bacaan (membaca).tanggapan
menyimak tulis merupakan respon terhadap pembicara. Oleh pada kurikulum KBK
menyebut aspek keterampilan meyimak lisan dengan istilah mendengarkan. Aspek
keterampilan berbahasa (kompetensi dasar) yang menjadi focus harus mendapatkan
penekanan dalam pembelajaran . jadi, aspek keterampilan yang menjadi fokus
tersebut harus menjadi pusat aktivitas pembelajaran dan penilaiaan.
b.
Jenis-jenis menyimak
Secara garis besar, Tarigan (1983:22)
membagi jenis-jenis menyimak menjadi 2 macam yaitu menyimak ekstensif dan
menyimak intensif. Menyimak ekstensif lebih banyak dilakukan oleh masyarakat
umu \. Misalnya orangtua, remaja dan anak-anak menyimak tayangan sinetron pada
sebuah televise, berita, radio dan lain-lain
1. Menyimak
ekstensif adalah proses menyimak yang dilakuka dalam kehidupan sehari-hari,
seperti mendengarkan siaran radio, televise, percakapan orang diangkot,
dipasar, kotbah dimasjid, pengumuman di stasiun kereta api, dan sebagainya. Ada
beberapa jenis kegiatan ekstensif antara lain sebagai berikut ini.
a) Menyimak
sosial, dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan social seperti di pasar, di
terminal stasin,kantor, dll. Kegiatan
menyimak ini lebih ditekankan pada factor status social. Misalnya seorang anak
yang sedang menyimak dan menanggapi nasihat seorang nenek dengan sikap yang
santun.
b) Menyimak
sekunder, kegiatan ini terjadi secara kebetulan dan kita tidak terganggu dengan
suara tersebut.
c) Menyimak
estetika, sering juga disebut sebagai menyimak apresiatif yaitu kegiatan
menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu. Missal menyimak pembacaan
puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu dll.
d) Menyimak
pasif, adalah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa sadar. Misalnya dalam
kehidupan sehari-hari seseorang mendengarkan bahasa daerah,setelah itu dalam
masa dua atau tiga tahun dia dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
daerah yang dia simak tersebut.
2. Menyimak
intensif, lebih menekankan pada kemampuan penyimak untuk memahami bahan
simakan. Misalnya menyimak pelajaran disekolah. Beberapa hal yang berkaitan
dengan menyimak intensif antara lain:
a) Menyimak
intensif pada Dasrnya menyimak pemahaman
b) Menyimak
intensif memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi
c) Menyimak
intensif adalah memahami bahasa formal
d) Menyimak
intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan
Jenis menyimak intensif antara lain
adalah:
a)
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak
yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memberikan penilaian secara
objektif, menentukan keaslian, kebenaran, dan kelebihan, serta kekurangan
kekurangannya. Hal-hal yang dapat diperhatikan dalam menyimak kritis adalah 1)
mengambil tepat tindak ujaran pembicara, 2) mencari jawaban atas pertanyaan
atas mengapa menyimak?, dapatkah penyimak membedakan antara fakta dan opini
dalam menyimak?, dapatkah penyimak mengambil simpulan dari hasil menyimak?,
dapatkah penyimak menafsirkan makna idiom, ungkapan dan majas dalam kegiatan
menyimak?(Kamidjan, 2001:22)
b)
Menyimak konsentratif yang dilakukan
dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi
yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif bertujuan untuk 1) mengikuti petunjuk-petunjuk, 2) mencari
hubungan antar unsur dalam menyimak, 3) mencari hubungan kuantitas dan kualitas
dalam suatu komponen, 4) mencari butir-butir informasi penting dalam dalam
kegiatan menyimak, 5) mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak, dan 6)
mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak (Kamidjan, 2001: 23)
c)
Menyimak eksploratif adalah kegiatan
menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi
baru. Pada akir kegiatan,seorang penyimak eksploratif akan 1) menemukan gagasan
baru, 2) menemukan informasi baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu,
3) menemukan topic-topik baru yang dapat dikembangkan pada masa yang akan
dating 4) menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru
d)
Menyimak kreatif adalah kegiatan
menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas
penyimak. Kreatifitas penyimak dapat dilakukan dengan cara 1) menirukan lafal
atu bunyi bahasa asing atau bahasa daerah yang disimaknya, 2) mengemukakan
gagasan yang saama dengan pembicara, namun menggunakan struktur dan pilihan
kata yang berbeda dan bahkan degan style/ gaya yang berbeda pula, 3)
merekonstruksi pesan yang telah disampaikan pembicara, 4) menyusun
petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah disimak.
e)
Menyimak interogatif adalah kegiatan
menyimak yang bertujuan memperoleh informasi dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada pemeroleh informasi tersebut.
Kegiatan menyimak interogatif bertujuan untuk 1) mendapatkan fakta-fakta dari
pembicara, 2) mendapatkan gagasan baru yang dapat dikembangkan menjadi sebuah
wacana yang menarik, 3) mendapatkan informasi apakah bahan yang telah disimak
asli atau tidak.
f)
Menyimak selektif adalah kegiatan
menyimak yang dilakukan secara selektif dan terfokus untuk mengenal bunyi-bunyi
asing, nada dan suara, bunyi-bunyi
homogen, kata-kata, frasa, klausa, kaimat dan bentuk-bentuk bahasa yang
dipelajarinya. Menyimak selektif memiliki cirri tertentu antara lain 1)
menyimak degan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian tertentu yang
diinginkan, 2) menyimak denan memperhatikan topic-topik tertentu, 3) menyimak
dengan memusatkan pada tema-tema tertentu .
c.
Unsur-unsur menyimak
Unsur dasar merupakan unsure pokok yang
menimbulkan komunikasi dalam menyimak. Setiap unsure merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan denganunsur lain. Unsure dasar menyimak adalah:
1. Pembicara
Pembicara adalah orang yang menyampaikan
pesan yang berupa informasi yang dibutuhkan oleh penyimak. Oleh karena itu
seorang pembicara peru mengetahui siapa penyimaknya. Apa yang menjadi minatnya,
dan dari gologan mana, bagaimana latar belakangnya, sehingga isi pembicaraan menjadi
menarik bagi penyimakya.
Dalam
aktivitasnya, seorang penyimak sering melakukan kegiatan menulis dengan
mencatat hal-hal penting selama melakukan kegiatan menyimak. Catatan tersbut
merupakan pokok-pokok pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak. Fungsi
catatan tersebut bagi penyimak adalah sebagai berikut:
a. Meninjau
kembali bahan simakan (review)
b. Menganalisis
bahan simakan
c. Mengevaluasi
bahan simakan. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara:
1.
Kekuatan bukti
2.
Validitas alas an
3.
Kebenaran tujuan
2. Penyimak
Penyimak yang baik adalah penyimak yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas, ia dapat melakukan
kegiatan menyimak dengan baik. Selain itu, penyimak yang baik adalah penyimak
yang dapat melakukan kegiatan menyimak intensif. Penyimak seperti itu akan
selalu mendapatkan pesan pembicara secara tepat. (kamidjan, 2001:6) menyatakan
bahwa penyimak yang baik adalah penyimak yang memiki 2 sikap, yaitu sikap
objektif dan sikap kooperatif.
Sikap
objektif adalah pandangan penyimak terhadap bahan simakan. Jika bahan simakan
itu baik, ia akan menyatakan baik, demikian pula sebaliknya.sedangkan sikap
kooperatif adalah sikap penyimak yang siap bekerja sama dengan pembicara untuk
keberhasilan komunikasi tersebut
3. Bahan
simakan
Bahan simakan merupakan unsure terpenting
dalam komunikasi lisan, terutama dalam menyimak. Yang dimaksud dengan bahan
simakan adalah pesan yang akan disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan
simakan itu dapat berupa konsep, gagasan, atau informasi. Jika pembicara tidak
dapat menyampaikan bahan simakan dengan baik pesan itu tidak dapat diserap oleh
penyimak dan dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam berkomunikasi.
Untuk menghindari kegagalan, perlu dikaji ulang bahan simakan dengan cara
berikut:
a. Menyimak
tujuan pembicara
b. Menyimak
urutan pembicaraan
c. Menyimak
topic utama pembicaraan
d. Menyimak
topic bawahan
e. Menyimak
akhir pembicaraan.
4. Bahasa
lisan
Bahasa lisan (primer) merupakan media yang
dipakai untuk menyimak. Pembicara menyampaikan gagasan dengan bahasa lisan.
Bahsa lisan merupakan tuturan yang disampaikan pembicara dan diterima penyimak
melalui alat pendengaran. Untuk menyampaikan gagasan, pembicara dapat memilih
kata-kata, frase, kalimat, lagu, gaya yang paling tepat untuk mewadahi gagasan
agar ia dapat menyampaikan gagasan.
Unsur bahasa lisan yang digunakan dalam
berkomunikasi ada 2 macam yaitu aspek linguistik dan nonlinguistik. Aspek
linguistik adalah kata-kata, frase, kalimat yang diucapkan pembicara kepada
penyimak. Aspek nonlinguistik sering
disebut sebagai istilah kinestetik atau kinesik. Aspek itu merupakan alat
komunikasi yang dapat membantu memperjelas aspek linguistic. Tujuannya agar
gagasan tersebut dapat dapat diterima dengan mudah oleh penyimak. Adapun aspek
nonlinguistik tersebut dapat berupa 1) anggukan kepala,artinya setuju 2) acungan ibu jari, artinya menyatakan
pujian 3) gelengan kepala, artinya menyatakan tidak setuju, 4) gerakan alis keatas,
menyatakan tanda kurang setuju atau kurang benar, 5) membungkukkan badan,
artinya tanda menghormati dan sebagainya. Aspek kinestetik dapat membantu untuk
memperjeas kalimat-kalimat yang diucapkan pembicara.
d. Teknik
menyimak efektif
Syarat menyimak efektif
diantaranya:
1. Menyimak
dengan berkonsentrasi
Menyimak dengan berkonsentrasi adalah kegiatan
memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang
disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan
menyimak, baik yang berasal dari diri sendiri ataupun yang berasal dari luar.
Beberapa factor luar yang dimaksud adalah orang yang dating terlambat,
keanean-keanehan yang terjadi diantara pembicara dan penyimak, metode dan teknik yang tidak
tepat dalam situasi komunikasi tersebut, pakaian pembicara, dan pembicara yang
tidak menarik .
2. Menelaah
materi simakan
Penyimak dapata melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a.
Mencari arah dan tujuan pembicaraan
b.
Mencoba membuat penggalan-penggalan
pmbicaraan dari awal sampai akhir
c.
Menemukan tema sentral (pokok) pembicaraaan
d.
Mengamati dan memahami alat peraga
(media) sebagai penegas materi
simakan
e.
Memperhatikan rangkuman yang disampaikan
pembicara
3. Menyimak
dengan kritis
Yang
dimaksud adalah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat secara
langsung menerima gagasan pembicara atau tidak searah dalam memahami suatu
konsep dengan pembicara . penyimak kritis memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a.
Dapat menghubungkan apa yang dikatakan
pembicara dengan pengetahuan dan pengalamannya.
b.
Dapat menyusun dapat menyusun bahan yang
telah disimak dengan baik (reproduksi)
c.
Dapat menjelaskan isi pembicaraan
d.
Dapat melakukan evaluasi terhadap bahan
yang telah disimak
e.
Teknik peningkatan daya simak
1.
Teknik loci (loci System)
Teknik loci merupakan
salah satu teknik mengingat yang paling tradisional.teknik ini pada dasarnya
merupakan teknik mengingat dengan cara memvisualisasikan materi yang harus
diingat kedalam ingatan. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara mempelajari
urutan informasi lain yang serupa, mempelajari lokasi yang ada disekitar , dan
mencocokan hal-hal yang akan diingat dengan lokasi tersebut.
2.
Teknik penggabungan
Teknik penggabungan
merupakan teknik mengingat dengan cara menghubungkan (menggabungkan) pesan
pertama yang akan anda ingat dengan pesan kedua, ketiga, dan seterusnya. Pesan
berantai itu dihubungkan pula dengan imajnasi-imajinasi tertentu yang perlu
divisualkan secara jelas dalam pikiran.
3.
Teknik fonetik
Teknik ini melibatkan
penggabungan angka-angka, bunyi-bunyi fonetik, dan kata-kata yang mewakili
bilangan-bilangan itu dengan pesan yang akan diingat. Teknik ini dapat
membentuk imajinasi visual yang kuat untuk masing-masing kata yang berhubungan
dengan bilangan, dan membentuk penggabungan dengan bilangan, dan membentuk
peggabungan visual antara masing-masing pesan yang akan diingat secara
berurutan dengan masing-masing kata yang terbentuk dari kata-kata yang
divisualisasikan.
4.
Teknik akronim
Cara lain untuk peningkatan
daya simak adalah dengan memory device atau trik memori. Memori device ini
berupa singkatan atau akronim dari butir yang akan diingat. Contoh singkatan
yang dimaksud adalah ABG (Anak Baru Gede), KKN (Korupsi, kolusi dan Nepotisme).
Contoh akronim misalnya UNIDHA (Universitas Wisnuwarhana), WARTEL (Warung
Telekomunikasi), Jabotabek (Jakarta,Bogor,Tangerang dan Bekasi)
5.
Teknik pengelompokan kategorial
Teknik ini dapat
digunakan untuk memfodifikasi informasi baru dengan cara memberikan struktur
baru pada informasi-informasi tadi. Misalnya untuk mengingat atau menghafal
pesan tentang teratai, asoka,combrang,
mawar, merah, biro,kuning, oraye, kelinci, sapid dan kucing. Maka dapat
dikeompokkan berdasarkan kategorinya, yaitu teratai,
asoka, combrang, mawar kemudian merah, biru, kuning, oranye, dan kelinci, sapi,
kucing.
6.
Teknik pemenggalan
Teknik ini merupakan teknik
mengingat pesan dengan cara memenggal pesan-pesan yang panjang. Misalnya untuk
memudahkan mengingat nomor telepon yang cukup panjang kita aka memenggal
menjadi beberapa kelompok angka. Contoh 08123399815 menjadi 0812 3399 815
2.Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dengan Focus Menyimak
Aspek
keterampilan berbahasa (kompetensi dasar) ang menjadi focus harus mendapatkan
penekanan dalam pembelajaran. Sehingga aspek keterampilan (standar kompetesi)
yang menjadi focus tersebut harus menjadi pusat aktivitas pembelajaran dan
penilaian.
a. Tujuan
pembelajaran menyimak di sekolah dasar
1. Tujuan
menyimak
Tujuan
tersebut terkait dengan pemahaman pesan yang disampaikan yang meliputi 1)
pemahaman pesan dan tanggapan pembicara, 2) tanggapan penyimak terhadap pesan
sesuai dengan kehendak pembicara.
Berdasarkan
aspek tersebut tujuan menyimak dapat diperinci lebih jauh antara lain:
a) Menyimak
untuk mendapatkan fakta
Dapat dilakukan melalui radio, televise,
pertemuan ilmiah, ceramah.
b) Menyimak
untuk menganalisis fakta
Yang dimaksud menganalisis fakta adalah menguraikan fakta atas unsur-unsur
pemahaman secara menyeluruh.
Tujuan utama analisis fakta adalah untuk memahami makna dari segi yang paling
kecil
c) Menyimak
untuk mengevaluasi fakta
Fungsi utama menyimak untuk mengevaluasi fakta
adalah untuk memutuskan apakah fakta-fakta tersebut diterima atau ditolak.
d) Menyimak
untuk mendapatkan inspirasi
Istilah inspiratif sering digunakan sebagai alas an
seseorang untuk melakukan kegiatan menyimak. Misalnya semakin banyak dan sering
menyimak puisi akan semakin banyak memperoleh inspiratif.
e) Menyimak
untuk mendapatkan hiburan
Hiburan dapat diperoleh melalui menyimak seperti
menyimak lagu-lagu dari radio, rekaman tape recorder, televise,rekaman VCD, atau
dapat juga melalui menyimak ceramah atau pidato,
f) Menyimak
untuk memperbaiki kemampuan berbicara
Kosa kata hasil simakan seseorang akan berpengaruh
terhadap kemampuan berbicaranya. Semakin banyak kosa kata yang diperoleh ketika
menyimak, akan semakin tinggi pula kemampuan berbicara.
Berkaitan dengan tujuan menyimak untuk memperbaiki
kemampuan berbicara, seorang pembicara diharapka dapat mengorganisasikan bahan
pembicaraan, menyampaikan bahan, emikat perhatian penyimak, mengarahkan dan
menggunakan alat-alat bantu (mikrofon, alat peraga,dll)
b. Tujuan
pembelajaran menyimak di SD
1) Melatih
siswa menghargai orang lain
Dengan memberikan pelatihan melalui pembelajaran
menyimak kepada siswa dapat melatih siswa untuk menghargai orang (pembicara)
yang sedang memberikan informasi. Sehingga siswa tidak ramai sendiri.
2) Melatih
siswa disiplin
Melalui pembelajaran menyimak hal itu dapat
dilatihkan karena orang menyimak memerlukan konsentrasi untuk mencurahkan
segala pikiran,perasaan, pengetahuan, pengalaman dan sebagainya adar mendapat
hasil yang maksimal.
3) Melatih
siswa berfikir kritis
Berfikir kritis dapaat digunakan untuk memperoleh
informasi baru bagi siapapun, demikian pula dengan siswa. Informasi baru itu
akan sangat dibutuhkan siswa terutama berhubungan dengan aktivitasnya sebagai
pelajar. Berfikir kritis aakan mempercepat perkembangan pengetahuan dan
keterampilan seseorang yang pada akhirnya dapat mempertinggi kecakapan
hidupnya.
4) Melatih
siswa meningkatkan daya nalar
Dengan menyimak siswa akan dilatih untuk
mengidentifikasi, mencocokkan, menganalisis, dan menyimpulkan hasil simakan
berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya untuk meningkatkan daya nalarnya
sehingga dapat mengembangkan kecakapan hidup yang telah dimiliki.
5) Melatih
siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicara
Melalui
proses menyimak, siswa dapat menguasai pengucapan fonem, kosakata, makna kata
dan kalimat. Hal itu sangat membantu yang bersangkutan dalam kegiatan berbicara
sebagai aktivitas aktif produktif (Tarigan, 1990:10). Karena kosa kata hasil
simakan akan berpengaruh terhadap kemampuan berbicaranya.
c..Tujuan pembelajaran menyimak di
kelas rendah
Mengingat
pembelajaran BI dikelas rendah menekankan pada aspek peningkatan kemampuan
membaca dan menulis maka tujuan pembelajaran menyimak (mendengarkan) untuk
kelas I dan II, lebih diutamakan pada membiasakan siswa menyimak apa yang
didengar untuk mengembangkan kemampuannya dalam membaca dan menulis. Kegiatan
ini untuk melatih kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar. Hal ini sesuai
dengan kebutuhan dan mental anak yang masih berada pada tahap praoperasional
(usia 5-7 tahun).
d.Tujuan pembelajaran menyimak di
Sd kelas tinggi
Usia
siswa Sd kelas tinggi berada pada tahap operasional nyata (7-11 tahun). Oleh
karena itu pembelajaran menyimak diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan
pemahaman terhadap apa yang mereka dengarkan dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis. Secara bertahap tujuan menyimak yaitu
melatih siswa menghargai oranglain, melatih siswa disiplin, melatih siswa
berfikir kritis, melatih siswa meningkatkan daya nalar dan melatih siswa untuk
meningkatkan keterampilan berbicara.
Sehingga
kemampuan menyimak dapat lebih memahami ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya yang dipelajari dari seluruh mata pelajaran yang diterima disekolah
sehigga mampu mengembangkan pengetahuan, wawasan serta keterampilan untuk
mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan sekolah dan dimasyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar